
KOTAKU, BALIKPAPAN-Creative Movement Balikpapan tergerak untuk merealisasikan pembangunan Masjid Darul Istiqomah di lingkungan RT 42 Kelurahan Graha Indah Balikpapan Utara.
Menandai pembangunan masjid, djgelar peletakan batu pertama oleh Ketua MUI Balikpapan Habib Mahdar Abu Bakar Al Qadri, Minggu (26/9/2021).
“Sebenarnya kalau tujuan kami itu dari awal bukan hanya untuk pembangunan masjid, kami ingin menciptakan nilai-nilai masyarakat lebih tepatnya pemberdayaan ibu-ibu di kampung sini dan berdampak ke program yang lain,”jelas Founder Creative Movement Balikpapan, Ana ditemui di sela acara.
Ana mengaku masyarakat di kampung pemulung ini menaruh harapan besar untuk memiliki masjid di lingkungannya.
“Contohnya seperti saat ini, sebelumnya kan masyarakat di sini susah untuk beribadah dan kebetulan ada tanah wakaf maka kami realisasikan untuk pembangunan masjid, sebelumnya musala tapi dibuat lebih besar menjadi masjid biar bisa dipakai untuk salat Jumat,” tuturnya.
Menurutnya, proses pembangunan masjid tentu membutuhkan waktu sehingga perlu adanya dukungan semua pihak. “Saat ini kami fokus di sini, karena saya rasa untuk pembangunan masjid beriringan dengan pemberdayaan pasti butuh waktu, nanti sinergi dengan lembaga lain seperti MUI dan sebagainya,” jelasnya.
Ya, lokasi yang jauh dari keramaian serta jalan menuju kampung pemulung yang masih berupa tanah menjadi tantangan bagi masyarakat sekitar. Sehingga masyarakat di kampung pemulung tersebut kesulitan saat melaksanakan ibadah berjamaah di masjid yang berada di luar kawasan.
Minggu (26/9/2021) siang, harapan warga untuk memiliki masjid itu segera terwujud yang ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan yang langsung dipimpin oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Balikpapan Habib H Mahdar Abu Bakar Al Qadri.
Salah seorang warga Ruslan mengharapkan pembangunan masjid segera terlaksana. Selain itu untuk meningkatkan pemahaman soal agama.
Warga lainnya di kawasan Kampung Pemulung tersebut juga antusias akan berdirinya masjid sebagai sarana pendukung mempelajari agama Islam.
“Sembari proses pembangunan, warga juga kami ajak untuk melakukan pengajian di rumah dan mereka juga antusias mereka juga mendukung semua,” jelasnya kepada Kotaku.co.id.
Ketua MUI Balikpapan Habib Mahdar Abu Bakar Al Qadri mengaku akses jalan menuju kampung pemulung tersebut sulit dijangkau dikarenakan masuk daerah terpencil namun populasi masyarakat sudah banyak.
“Kalau dipikir jalan masuknya ke sini itu susah, apalagi di sini saya lihat pemulung semua tentunya ini sangat baik untuk memberikan pengarahan kepada masyarakat, memberikan siraman rohani kemudian untuk anak-anak mereka sehingga bisa ikut pendidikan, menjaga diri dan berbakti kepada kedua orang tua berguna bagi nusa dan bangsa agar dijauhkan dari berbagai hal terutama narkoba,” ujar Habib Mahdar.
Dalam kesempatan itu, Habib Mahdar mengatakan bahwa penanaman nilai-nilai akhlak perlu dilakukan sejak dini sebagai benteng keimanan.
“Karena akhlak dan aqidah ini yang penting. Oleh sebab itu tanamkan sedini mungkin tentang aqidah dan akhlak ini, sehingga mereka ada pegangan untuk hidup sehingga bisa hidup dunia dan akhirat yang berhajrah,” tuturnya.
Masjid lanjut dia sebagai tempat perkumpulan umat Islam dan tempat persatuan yang kokoh. “Dalam arti kepaduan yang bertautan, keselamatan tanpa kebinasaan kecintaan tanpa permusuhan dan kecocokan tanpa pertimpangan,” imbuhnya.
Dia berharap pembangun masjid berlanjut dan selesai secepatnya. “Kami bisa lagi secepatnya untuk berdialog dengan masyarakat dan mendengar aspirasi mereka sehingga kami dari MUI bisa membantu. Dengan begini kami bisa tahu keadaan umat di pelosok,” tambahnya. (*)
