
Lebih lanjut, dengan hadirnya Gapasdap ini bisa menghindarkan terjadinya diskriminasi dan tentunya membahayakan. “Misalnya saya naik transportasi dengan tarif yang tidak masuk akal, tentunya akan menimbulkan pertanyaan untuk perawatannya,” imbuhnya.
Menurutnya, tarif adalah salah satu faktor yang mendukung terciptanya iklim usaha yang kondusif untuk industri penyebarangan nasional. Oleh sebab itu dia meminta agar menjaga keseimbangan tarif.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kaltim Yuda Pranoto berharap agar para pemangku kepentingan bisa mengesampingkan ego masing-masing dalam Musda tersebut. Bukan tanpa alasan, menurut dia, peran Gapasdap ini cukup vital mengingat letak geografis Kaltim juga memiliki banyak perairan.
“Mudah-mudahan dengan adanya badan kepengurusan yang baru lebih terkoordinir lebih fokus, baik dengan manusia maupun barang terlebih menyongsong IKN dan bisa meningkatkan ekonomi serta daya saing,” harapnya.
Disinggung terkait pengawasan, Yuda mengatakan dengan adanya Gapasdap nanti pasti akan bangun infrastruktur khususnya untuk pengawasan agar tidak ada lagi terjadi pelanggaran atau penyelewengan.
“Dalam segi pengawasan kami kurang personel, untuk penyeberangan, tapi sekarang kan canggih sudah ada CCTV. Jadi siapapun yang akan melanggar pasti akan ketahuan. Kalau secara regulasi kan kami yang bikin aturan, dengan adanya regulasi ini maka akan tertib,” ungkapnya.
Di Kaltim, dia bilang untuk kapal angkut perlu dilakukan peremajaan mengingat beberapa transportasi air yang usianya sudah uzur agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Tak hanya dari kondisi kapal, pihaknya juga kerap melakukan pengecekan hal kecil seperti ketersedian pelampung. “Jangan sampai tidak ideal,” tambahnya.
Akan tetapi selama ini masih berjalan aman dan tidak terlalu menjadi keharusan. Meskipun begitu, akan terus ditertibkan. “Intinya harus ada idealnya untuk pelampung itu masih hal kecil,” imbuhnya.
Lantas, diapun berharap kepengurusan Gapasdap yang baru nanti bisa langsung aksi. (*)
