Corak

Kilang Pertamina Balikpapan Sosialisasi Mitigasi dan DTT

KOTAKU L, BALIKPAPAN-PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan memiliki wilayah operasi perairan. Di wilayah itu, terdapat pipa penyalur yang melintas di Teluk Balikpapan. Yang menyalurkan minyak mentah dari Penajam Paser Utara (PPU) menuju Kilang Balikpapan.
 
Sebagai upaya mitigasi terhadap kejadian-kejadian yang tidak dinginkan, PT KPI Unit Balikpapan menggelar kegiatan edukasi dan sosialisasi Penanggulangan Keadaan Darurat di perairan dan Daerah Terbatas Terlarang (DTT) Jalur Pipa kepada masyarakat sekitar wilayah operasional perusahaan di Gedung Banua Patra, Balikpapan, Rabu, (7/6/2023).
 
Hadir sebagai narasumber Kepala Seksi Penjagaan, Patroli dan Penyidikan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Balikpapan I Komang Budiawan, Port Manager Balikpapan PT Pertamina Trans Kontinental Armin Sirua dan Section Head Enviromental PT KPI Unit Balikpapan Ery Puspiartono.
 
“Teluk Balikpapan merupakan tempat semua mencari makan. Bagi para nelayan, Teluk Balikpapan merupakan tempat untuk mencari ikan dan hasil tangkapan laut, sementara bagi Pertamina terdapat jalur pipa penyalur minyak mentah sebagai bahan baku Kilang Balikpapan.

Pihak lain juga ada yang mempergunakannya sebagai jalur tranportasi,” kata Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Unit Balikpapan Ely Chandra Perangin Angin dalam siaran pers.
 
Oleh karena itu menurut Chandra, semua pihak perlu menjaga keberadaan Teluk Balikpapan agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kami perlu melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat khususnya yang beraktivitas di Teluk Balikpapan agar mengetahui dan dapat menjaga keberadaan pipa minyak yang melintas,” kata Chandra.


 
Chandra juga mengharapkan agar masyarakat dapat menghindari daerah-daerah perpipaan yang telah ditetapkan sebagai DTT di Teluk Balikpapan.

“Keselamatan kepentingan semua. Tidak ada yang lebih penting dari keselamatan semua pihak yang beraktivitas di sekitar Teluk Balikpapan,” jelas Chandra.
 
Dalam kesempatan yang sama Port Manager Balikpapan PT Pertamina Trans Kontinental Armin Sirua menjelaskan kawasan DTT.

“Daerah terlarang berlaku bagi orang, kapal, pesawat terbang dan Iain-lain sejenisnya yang tidak berkepentingan untuk masuk. Sementara Daerah Terbatas berlaku untuk kapal pihak ketiga yang tidak berkepentingan. Karena tidak berkepentingan maka dilarang membuang atau membongkar sauh, yang lebarnya tidak melebihi 1.250 meter terhitung dari titik-titik terluar dari Daerah Terlarang atau dari titik terluar instalasi jika tidak terdapat Daerah Terlarang,” katanya.
 
Sebagai informasi, jalur pipa minyak PT KPI Unit Balikpapan dari Penajam menuju Kilang Balikpapan telah ditetapkan sebagai Daerah Terbatas dan Daerah Terlarang oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
 
Armin juga mengajak semua pihak agar dapat bersama-sama menjaga rambu-rambu di wilayah perairan agar tidak dirusak atau dicuri oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

“Mari bersinergi untuk menjaga rambu-rambu di Teluk Balikpapan agar semua dapat selamat,” kata Armin.
 
Sementara itu, Kepala Seksi Penjagaan, Patroli dan Penyidikan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Balikpapan I Komang Budiawan menjelaskan terkait penanggulangan pencemaran laut.

“Penanggulangan keadaan darurat tumpahan minyak di laut adalah tindakan secara cepat, tepat, dan terkoordinasi untuk mencegah dan mengatasi penyebaran tumpahan minyak di laut serta menanggulangi dampak lingkungan akibat tumpahan minyak di laut untuk meminimalisasi kerugian masyarakat dan kerusakan lingkungan laut,” kata Komang.
 
Komang juga menjelaskan bahwa penanggulangan pencemaran laut dibagi dalam tiga level atau tier.

“Tier 1 bila kejadian dapat ditanggulangi oleh perusahaan. Tier 2, bila saat kejadian perusahaan memerlukan dukungan di luar perusahaan. Tier 3 adalah kejadian yang melintasi batas negara,” jelas Komang.
 
Perwakilan Nelayan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Sumber Rezeki, Kelurahan Baru Tengah Kecamatan Balikpapan Barat Fariz Majedi, mengatakan, sosialisasi tersebut menambah pengetahuan bagi nelayan yang melaut di Teluk Balikpapan.
 
“Kami melaut hampir setiap hari dengan melihat kondisi yang memungkinkan untuk berlayar ke arah luar Teluk Balikpapan.

Melalui sosialisasi ini kami khususnya para nelayan mendapatkan edukasi tentang keselamatan di perairan terutama di daerah kilang yang memiliki daerah terbatas dan juga daerah terlarang sehingga kami bisa menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan insiden,” tuturnya.

Fariz juga berharap profesi nelayan khususnya di Kota Balikpapan dapat semakin baik dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.

“Kami meminta untuk semua pihak terutama untuk PT KPI Unit Balikpapan agar bisa memberikan program dan edukasi yang baik. Sehingga kamj dapat berhati-hati saat pergi ke laut serta meningkatkan kesejahteraan nelayan terutama dari segi ekonomi,” tutup Fariz. (*)

To Top