
KOTAKU, BALIKPAPAN-Menjelang Ramadan, Komisi II DPRD Balikpapan menegaskan akan mengawasi rantai distribusi bahan pokok secara ketat guna mencegah lonjakan harga yang tidak wajar.
Legislator DPRD Balikpapan menyoroti arus suplai dari agen hingga pengecer di pasar tradisional sebagai bagian dari upaya meminimalisir praktik penimbunan yang dapat merugikan masyarakat.
Anggota Komisi II DPRD Balikpapan Japar Sidik menegaskan siap menindak tegas spekulan yang mencoba mengambil keuntungan dengan cara tidak sehat.
“Jika ditemukan praktik seperti ini, tentu akan kami tindak sesuai aturan yang berlaku,” ujar Japar Sidik saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Klandasan, Senin (24/2/2025). Sidak digelar secara maraton olles Komisi II DPRD Balikpapan. Dipimpin Wakil Ketua DPRD Balikpapan Budiono yang juga Koordinator Komisi II DPRD Balikpapan.
Politisi PKS tersebut menekankan bahwa pemantauan langsung ke lapangan diperlukan untuk memperoleh gambaran riil kondisi pasar, terutama terkait ketersediaan bahan pokok yang sering kali menjadi pemicu kenaikan harga menjelang Ramadan.
Dalam sidak kali ini, Komisi II DPRD Balikpapan menyasar tiga pasar utama. Yakni Pasar Klandasan, Pasar Sepinggan di Balikpapan Selatan, dan Pasar Pandan Sari di Balikpapan Barat.
Fokus utama pemantauan mencakup beberapa komoditas yang kerap mengalami lonjakan harga menjelang Ramadan, seperti cabai, bawang merah, bawang putih, daging ayam, dan daging sapi.
“Kami turun langsung ke pasar. Sidak ini bertujuan untuk melihat ketersediaan bahan pokok. Kami ingin memastikan stok mencukupi dan harga tetap terkendali,” jelasnya.
Dari hasil pemantauan, sejauh ini belum ditemukan lonjakan harga yang signifikan untuk bahan pokok di pasar tradisional. Berbagai komoditas, termasuk sayur-mayur, ikan, serta lauk-pauk, masih terpantau stabil baik dari segi harga maupun ketersediaan. Terkecuali cabai, bawang merah dan bawang putih yang naik harga.
Cabai misalnya sudah menyentuh Rp90 ribu per Kilogram (Kg).
Namun, Japar Sidik mengingatkan bahwa potensi kenaikan harga tetap ada, terutama saat Ramadan semakin dekat. “Saat ini belum terlihat lonjakan harga yang signifikan, tetapi ada indikasi kenaikan harga secara perlahan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Japar Sidik menjelaskan bahwa tren kenaikan harga bahan pokok menjelang Ramadan adalah fenomena yang umum terjadi akibat meningkatnya permintaan masyarakat. Meski begitu, dia menekankan bahwa lonjakan harga seharusnya masih dalam ambang batas kewajaran.
“Jika distribusi berjalan lancar dan stok mencukupi, harga bahan pokok mestinya bisa tetap terkendali,” pungkasnya. (*)
