
KOTAKU, BALIKPAPAN-Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan mengadakan rapat dengar pendapat (RDP) dengan Perusahaan Daerah Manuntung Sukses (Perusdams) Kota Balikpapan, kontraktor pembangunan pemasangan jaringan gas (Jargas) dalam hal ini PT NOREL dan PT Waskita.
“Perusdams tugasnya cuma menagih aja (pemakaian jargas, Red) dan tagihannya 98 persen lunas cuma dua persen saja yang menunggak,” jelas Direktur Utama Perumdams Balikpapan H Poerbawidjaya usai RDP di ruang rapat paripurna, Jum’at (11/12/2020).
Poerbawidjaya mengatakan jika Balikpapan terbaik nomor dua se Indonesia berkaitan ketaatan konsumen dalam pembayaran jargas. Hal itu dikarenakan kesadaran masyarakat Balikpapan cukup tinggi. Minimal penunggakan 10 persen tetapi Balikpapan hanya dua persen saja. “Kami tetap monitor terus jika ada yang terlambat, kami imbau, kami tegur, kami telpon. Kami tidak punya tanda terima karena bayarnya melalui internet, ada gunakan barkot,” ungkapnya.
Ya, Kementerian ESDM yang melibatkan pihak swasta melalui kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dalam menyelesaikan target pembangunan jaringan gas sambungan rumah tangga. Adapun pembayaran tagihan jargas dilakukan secara pasca bayar seperti halnya pembayaran listrik maupun PDAM. Jargas dibangun didaerah yang memiliki sumber gas atau dekat dengan sumber gas.
Pembangunan jaringan gas sambungan rumah tangga (SR) di Kota Balikpapan sejak Juni-Desember 2020 telah dilakukan empat kelurahan yakni Kelurahan Sumber Rejo sebanyak 518 SR, Kelurahan Gunung Samarinda 3.763 SR, Kelurahan Gunung Sari Ulu 312 SR, Kelurahan Muara Rapak 2.933 SR. Dengan masa pemeliharaan satu tahun terhitung Januari-Desember 2021 termasuk dengan perbaikan infrastruktur jalan akibat galian jargas.
Adapun jargas yang sudah terpasang sebanyak 5.584 SR yakni sekitar 74,32 persen. Sebenarnya Jargas sudah terpasang tetapi hanya menunggu Gas In (kompor) saja yang belum terpasang.
