Metro

Lapak Pedagang di Pasar Pandansari Bakal Ditata Ulang, Usai Lebaran

KOTAKU, BALIKPAPAN-Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan berencana menata ulang ratusan lapak pedagang di Pasar Pandansari.

Perencanaan itu dimulai dengan digelar rapat bersama pihak terkait di aula kantor Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan, Senin (6/3/2023) sore.

Kepala Dinas Perdagangan (Kadisdag) Kota Balikpapan Haemusri Umar didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Balikpapan Izmir Novian Hakim mengatakan, penataan ini merupakan kolaborasi bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Balikpapan.

Meliputi Dinas Perdagangan (Disdag), Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda), Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Penataan ulang lapak pedagang rencananya akan digelar setelah Lebaran, tepatnya periode Juli hingga Desember 2023.

Nantinya, Pasar Pandansari akan dibersihkan. Tak hanya itu, sarana dan prasarana juga akan diperbaiki.

“Itu untuk yang ada di lantai tiga dan lantai dua yang pernah terbakar,” sebutnya.

Setelah itu, akan dilakukan verifikasi pedagang yang ada di pasar tersebut, baik pedagang resmi maupun tidak resmi.

“Secara keseluruhan ada 600 lebih pedagang dan 1.600 petak,” sebutnya.

Setelah itu, ratusan pedagang akan ditempatkan sesuai dengan zona, yakni pasar basah, pasar kering, kelontongan dan lain-lain.

“Itu masih dalam tatanan konsep, yang nantinya akan digelar rapat lanjutan untuk gambaran fisiknya,” jelasnya.

Dia menargetkan selama dua bulan mendatang, konsep penertiban dan penataan Pasar Pandansari sudah rampung.

“Sehingga usai Lebaran, konsepnya sudah selesai.

Kemudian penertibannya setelah konsep (rampung),” ucapnya.

Belajar dari pengalaman sebelumnya, para pedagang yang berada di lantai atas mengeluhkan sepinya pengunjung.

Maka, Disdag juga berencana merenovasi pasar agar hal serupa tak terulang kembali.

“Ini merupakan (rencana) jangka panjang. Dengan parkir yang ada di lantai dua dan lantai tiga, maka pengunjung juga lebih mudah mengaksesnya,” tuturnya.

Kendati demikian, persoalan tidak hanya sampai di situ. Pasar Pandansari kerap bermasalah dengan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di luar areal pasar. Di trotoar bahkan ada yang menutup bahu jalan.

“Persoalan sekarang ini yang harus ditata adalah orang yang berjualan di dalam dan di luar pagar. Itu yang lagi ditata.

Kami (dengan OPD lainnya) menentukan konsepnya terkait bagaimana pedagang yang tidak resmi ini,” tambahnya.

Plt Kepala Satpol PP Balikpapan Izmir Novian Hakim menjelaskan pihaknya akan membuka posko terpadu untuk menertibkan PKL ilegal di Pasar Pandansari.

Kendati demikian, Izmi menyadari langkah serupa pernah diambil pejabat sebelumnya.

Tapi ternyata tak mempan juga. PKL pun kembali berjualan di sekitar pasar.

“Belajar dari situ, kami melakukan evaluasi, sehingga ini merupakan momentum untuk melakukan penataan dan penertiban secara komprehensif,” ujarnya.

Izmir meyakinkan kali ini akan berbeda dengan posko sebelumnya.

Posko itu nantinya merupakan gabungan dari OPD dan pihak pengamanan di Kota Balikpapan.

“Ini memang membutuhkan penanganan komprehensif sehingga melibatkan semua elemen dan stakeholder terkait,” tuturnya.

Selain itu, Satpol PP juga akan menertibkan pihak yang menyewakan lapak, karena hal inilah yang menjadi biang masalah.

“Yang kami himpun terdapat 891 PKL di luar lingkar Pasar Pandansari,” sebutnya.

Saat ini, Disdag sedang menyusun regulasinya dan diharapkan ada solusi yang tepat agar pedagang yang ilegal tidak kehilangan mata pencaharian

“Nanti yang ilegal bisa saja dialihkan atau direlokasi ke tempat yang baru atau pasar yang lain,” tutupnya. (*)

To Top