Ekbis

Malaysia Selami Potensi Bisnis IKN Nusantara

Menteri Departemen Perdana Menteri (Sabah dan Sarawak Affairs) Datuk Seri Dr Maximus Ongkili (dua, kanan) saat menyerahkan cendera mata kepada Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi di kantor Pemerintah Provinsi Kaltim, Senin (28/3/2022) (foto:kotaku.co.id/ist)

KOTAKU, BALIKPAPAN-Investor Malaysia yang ingin berbisnis di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara wajib berpikir di luar sektor konvensional. Hal itu disampaikan Menteri Departemen Perdana Menteri (Sabah dan Sarawak Affairs) Datuk Seri Dr Maximus Ongkili di sela lawatan ke Kaltim, 28-30 Maret 2022. Dengan tujuan, menyelami peluang bisnis secara langsung dari proyek pembangunan IKN Nusantara. Karena diproyeksikan lokasi baru IKN Indonesia memberi dampak positif terhadap ekonomi kawasan perbatasan antara Kalimantan dan Sabah dan Sarawak. Kunjungannya diawali dengan bersilaturahmi dengan Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi di kantor Pemerintah Provinsi, Senin (28/3/2022).

Malam harinya, dilanjutkan dengan menggelar jamuan makan bersama pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Balikpapan di Hotel Gran Senyiur.

Menurut dia, ada potensi bisnis besar di kawasan IKN yang menunggu untuk digarap, serta bagian lain dari Kaltim.

“Menyenangkan mengetahui potensi-potensi tersebut, sangat luas mulai dari infrastruktur, pariwisata, pertanian, dan lainnya.

Tapi kami harus lebih kreatif dan melihat sektor lain di luar itu, seperti pendidikan, kesehatan dan sektor yang menjadi fokus pemerintah Indonesia,” katanya Ssnin malam.

Ongkili yang memimpin delegasi Malaysia, membawa serta Wakil Ketua Menteri Sabah Datuk Dr Joachim Gunsalam, Wakil Perdana Menteri Sarawak Datuk Amar Awang Tengah Ali Hasan serta pejabat tinggi dari lembaga pemerintah Malaysia, juga diberi pengarahan tentang peluang bisnis dan investasi melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

“Kami akan mendorong sektor swasta di Malaysia untuk memanfaatkan potensi ini, dan kami dari pemerintah akan memfasilitasi, sementara Kedutaan Besar Malaysia akan memberi kami rincian tentang insentif investasi yang tersedia di sini,” sambung pria asal Sabah ini.

Apalagi, lanjut Ongkili, telah adanya kepastian bahwa proyek IKN akan bergerak cepat dalam dua tahun dari sekarang karena pembangunannya diperkirakan akan dimulai kuartal pertama tahun 2024.

“Selanjutnya kami berharap kunjungan ini dapat mempererat silaturahmi yang sudah terjalin antara kedua negara, sehingga dapat bekerja sama, baik secara ekonomi, sosial, maupun politik,” kata Ongkili.

Turut dalam delegasi tersebut Kuasa Usaha Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia Adlan Mohd Shaffieq, Wakil Direktur Jenderal (Sektoral) Economic Planning Unit (EPU) Datuk Dr Zunika Mohamed, Utusan Khusus Sabah untuk Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina – Kawasan Pertumbuhan ASEAN Timur (BIMP-EAGA) Tan Sri Pandikar Amin Mulia, Pemangku Kepentingan Sarawak Datuk Joseph Salang Gandum, Kepala Investasi Sabah Economic Development and Investment Authority (SEDIA) Kevin George, dan Direktur Senior Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional (Ekonomi ASEAN Divisi Integrasi) Jamilah Hassan. (*)

To Top