
KOTAKU, BALIKPAPAN-Hadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Balikpapan Timur yang digelar Rabu (25/1/2023) lalu, anggota DPRD Balikpapan Nurhadi Saputra mencatat ada 42 usulan proyek pembangunan yang dilatarbelakangi populasi penduduk, luas wilayah dan pra-musrenbang.
Seperti yang disampaikan wakil rakyat dari Fraksi Gabungan PPP-Partai Perindo ini saat ditemui di gedung DPRD, Senin (30/1/2023).
“Terbanyak dari Kelurahan Manggar, ada 14 usulan,” jawabnya.
Selain itu, tahun ini ada beberapa prioritas pekerjaan yang dilaksanakan sesuai visi misi wali kota. Meliputi penanganan banjir dan fasilitas umum antara lain perluasan SPAM jaringan perpipaan Kelurahan Manggar, peningkatan jalan di Gunung Binjai, Kelurahan Teritip, pembangunan sistem pengolahan air limbah di Kelurahan Manggar Baru.
“Pelaksanaan tahun ini ada beberapa titik semenisasi jalan, penanggulangan banjir, juga ada pencegahan abrasi di Pantai Manggar, Lamaru dan Teritip. Sudah ada kajian dan akan dilaksanakan. Bahkan pembangunan rumah sakit,” jelasnya.
Terbatasnya sarana pendidikan jenjang SMP di Balikpapan Timur menjadi perhatian berikutnya.
SMPN 8 yang dianggap menjadi favorit juga perlu penambahan ruang kelas.
“Ada rencana apalagi ada lapangan bola yang luasnya 100×80 Meter ini yang rencananya akan digunakan sebagian tambahan ruang,” ungkap Nurhadi.
Yang tidak kalah menarik yakni usulan pelebaran Jalan Mulawarman. Desakan pelebaran jalan bukan hal baru. Karena sejak beberapa tahun sebelumnya sudah disuarakan.
Apalagi di kawasan tersebut merupakan jalur menuju Tol Balikpapan-Samarinda pintu Manggar.
Namun diketahui Jalan Mulawarman kini menjadi kewenangan Pemerintah RI karena statusnya telah ditingkatkan menjadi jalan nasional menyusul adanya tol.
Sebelumnya merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Kaltim karena statusnya merupakan jalan provinsi.
Itu artinya, beban Pemerintah Kota Balikpapan untuk kecamatan tersebut sedikit berkurang. Diharapkan, jika ada anggaran yang sebelumnya disiapkan untuk perbaikan jalan poros bisa dialihkan untuk kegiatan lain yang paling prioritas.
“Bisa dialihkan untuk semenisasi atau drainase di tiap lingkungan yang belum tersentuh. Contohnya, jalan di kampung Salok Lei dan Jalan Traktor 6 Kelurahan Lamaru hingga kini masih memprihatinkan. Padahal sudah sering saya usulkan tapi selalu dicoret saat pembahasan anggaran,” pungkasnya. (*).
