Ekbis

Mantul Nih…!! Mangrove Moeslim Community Cetak Emak-Emak Produktif di Tengah Pandemi

Teks foto; Ketua TP PKK Kota Balikpapan Hj Nurlena Rahmad Mas’ud (kemeja putih) didampingi Wakil Ketua Hj Yulianti Abdullah (masker oranye) bersama pelaku UMKM MMC di Pentacity BSB (foto:kotaku.co.id/chandra)

KOTAKU, BALIKPAPAN-Pandemi Covid-19 membuat sebagian orang justru mampu berpikir kreatif dan produktif menghasilkan sesuatu. Mangrove Moeslim Community (MMC) Balikpapan misalnya yang sukses melahirkan emak-emak produktif di tengah pandemi. Itu karena komunitas besutan pengusaha sekaligus pemilik Rumah Ampiek Kaltim yakni Hj Syarifah Emi Alaydrus mempunyai visi memajukan perekonomian meski aktivitas serba terbatas.

Tak main-main, saat ini ada dua lini bisnis yang berhasil dibangun Mangrove Moeslim Community dan terbukti menghasilkan pundi. Masing-masing Mangrove Bake terdiri aneka produk kuliner dan Mangrove Lifestyle meliputi produk fesyen, aksesoris, kerajinan dan lainnya. Dikembangkan 100 emak-emak yang tergabung sebagai anggota berbasis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

“Pandemi Covid-19 bukan halangan, bukan alasan untuk diam. Tetap bisa menghasilkan walaupun di rumah saja,” seru Ketua MMC Hj Syarifah Emi Alaydrus dijumpai di Pentacity kawasan Balikpapan Superblock (BSB), Rabu (20/10/2021).

Dia menerangkan, kesuksesan tersebut diawali kemauan keras anggota MMC untuk maju. Kemudian bekal pengetahuan yang getol ditanamkan kepada seluruh anggota. “Jadi ada sharing pengetahuan dan diskusi peluang usaha selama pandemi. Dan itu semua kami lakukan juga dari rumah secara virtual,” gebunya diamini sejumlah anggota MMC yang hadir antara lain Hj Atiek Cahyo pemilik usaha Serabi Kutai, Hj Isuna pemilik usaha Wind Kitchen dan lainnya. Apalagi pengalaman Hj Syarifah Emi Alaydrus yang sukses di kancah bisnis hingga ke mancanegara, semakin memperkaya wawasan dan memotivasi anggota untuk mencapai mimpi.

Makin percaya diri karena MMC diisi kaum perempuan. Karena menurutnya, perempuan merupakan modal besar suatu negara untuk maju. Sedangkan basis usaha anggota yang didominasi UMKM karena dianggap lebih fleksibel terhadap keadaan. “Contoh, ada anggota MMC yang sebelumnya menekuni usaha penjualan aksesoris namun terdampak Covid-19, kami sarankan untuk beralih menekuni kuliner karena paling dicari selama pandemi. Memulai usahanya bisa di rumah, sasaran konsumennya diawali tetangga dan terbukti berhasil,” pukaunya ramah.

Meski begitu ia menegaskan, sekalipun baru berniat memulai usaha, MMC selalu membuka kesempatan untuk kaum perempuan meraih kesuksesan bersama anggota lainnya. “Dengan catatan, punya kemauan juga semangat untuk maju karena ada banyak pengetahuan yang didapat yang bisa dimanfaatkan,” pungkasnya. (*)

To Top