Metro

Masih Pandemi, Disdikbud Balikpapan Ingatkan Sekolah Beri Nilai sesuai Kondisi dan Kemampuan Peserta Didik

Kepala Disdikbud Muhaimin saat menerima penghargaan dalam HUT ke 124 Kota Balikpapan (foto:kotaku.co.id/niken)

KOTAKU, BALIKPAPAN-Hampir satu tahun Covid 19 mewabah di Kota Balikpapan, segala aspek menjadi dampak dari kejamnya penyebaran Covid 19. Salah satunya aspek pendidikan, sehingga pembelajaran di sekolah berubah menjadi pembelajaran dalam jaringan (Daring).

“Ini tahun kedua tahun kemarin kan juga tidak ada ujian nasional, tidak ada USBN juga, berarti ya kami ikuti ketentuan dari Kementrian Pendidikan,” ucap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan Muhaimin usai upacara HUT ke 124 Kota Balikpapan, Rabu (10/2/2021).

Dijelaskan penerima Panji Penghargaan Bidang Pendidikan dan Kebudayaan dalam HUT ke 124 Kota Balikpapan, bahwa ujian nantinya diserahkan kepada masing-masing sekolah karena saat ini kegiatan belajar mengajar mengusung konsep merdeka belajar.

“Tugas kami di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, memonitor kemudian mengendalikan supaya pelaksanaan di sekolah berjalan sesuai dengan kaidah dan aturan, artinya jangan sampai nanti sekolah itu memberikan penilaian kepada siswanya berlebih-lebihan atau bisa dengan standar kurikulum yang ada,” ungkapnya.

Lanjutnya, Muhaimin mengatakan pengawasan itu dapat dilakukan oleh lembaga yang dimiliki Disdikbud Balikpapan yakni Kelompok Kerja Guru (KKG) untuk tingkat Sekolah Dasar (SD), kemudian ada Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP).

“Nah, semua soal-soal di sekolah itu dikontrol oleh KKG dan MGMP,” terangnya.

Disdikbud Balikpapan akan memanfaatkan peran KKG dan MGMP agar bobot masing-masing sekolah tetap sama, sehingga sekolah dapat memberikan penilaian siswa secara standar dan tidak sesukanya. Tentunya disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan siswa.

Sementara ini tidak ada ujian nasional yang ada saat ini hanyalah ujian sekolah yang dinamakan AN (Assegmen Nasional) yang bersifat sampling. “Untuk kelas 6 dan kelas 9 tidak ada ujian nasional sesuai dengan keputusan Menteri Pendidikan yang sudah disampaikan,” urainya.

Tahun 2021, murid yang akan melaksanakan kelulusan SD sekitar 11 ribu, sedangkan kelulusan SMP sekitar 10 ribu siswa.(*)

To Top