Ekbis

Menteri ESDM Resmikan Operasional Proyek Merakes Senilai 1,3 Miliar Dolar AS

Menteri ESDM Arifin Tasrif resmikan proyek pengembangan Lapangan Merakes di Wilayah Kerja East Sepinggan, Selasa (8/6/2021) (foto:kotaku.co.id/ist)

KOTAKU, BALIKPAPAN-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meresmikan proyek pengembangan Lapangan Merakes di Wilayah Kerja East Sepinggan yang dibangun dengan investasi senilai 1,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Inagurasi peresmian proyek dilaksanakan di floating production unit (FPU) Jangkrik, Kaltim, Selasa (8/6/2021) dengan mengikuti protokol kesehatan (prokes) Covid-19.

“Pengembangan Lapangan Merakes ini mendukung peningkatan produksi, sehingga dapat mendukung pemenuhan gas dalam negeri,” kata Arifin melalui siaran pers yang disampaikan, Selasa sore.

Proyek mulai on stream April 2021 dan akan mengalirkan produksi gas sebesar 368 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) saat puncak produksi. Proyek pengembangan Merakes dilaksanakan oleh KKKS Eni East Sepinggan, merupakan proyek pengembangan lapangan gas laut dalam di lepas pantai Kutai Basin dengan kedalaman air kurang lebih 1.500 meter. Proyek ini akan memegang rekor tie-back bawah laut terpanjang dari fasilitas induknya.

Keberhasilan ENI menyelesaikan proyek lapangan Merakes mendapatkan apresiasi dari Menteri ESDM. Produksi Lapangan Merakes akan berkontribusi perpanjang umur operasi kilang LNG Bontang. Gas dari Lapangan Merakes dan Jangkrik juga disalurkan melalui pipa gas untuk kebutuhan dalam negeri sebesar 117 MMSCFD tahun 2022-2025.

Menteri Arifin juga menyampaikan bahwa gas bumi merupakan salah satu sumber energi yang mempunyai peranan penting dalam mewujudkan ketahanan energi di tanah air. Saat ini, porsi gas bumi dalam bauran energi nasional sekitar 19 persen dan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 79 tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional, ditargetkan meningkat menjadi 22 persen, tahun 2025.

“Sekali lagi saya mengucapkan selamat kepada SKK Migas dan ENI Indonesia beserta PHE dan Neptute Energy atas keberhasilan produksi gas di Lapangan Merakes ini,” ujar Arifin.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sempat mengakibatkan pembangunan proyek Merakes terhenti sehingga mengalami kemunduran. Namun apresiasi tinggi diberikan kepada ENI yang telah dapat mengawal 8,6 juta jam kerja tanpa adanya Fatality.

“Kami sebagai insan hulu migas layak berbangga, karena yang telah dilalui itu bukanlah pekerjaan mudah,” kata Dwi.

Dampak pandemi Covid 19 ternyata lebih dalam dari perkiraan awal, membaiknya harga minyak dunia yang lebih cepat dari perkiraan, bahkan pekan ini sempat berada di kisaran 70 dolar AS per barrel diharapkan menjadi angin segar bagi keberlangsungan upaya meningkatkan investasi hulu migas.

“Tentu saja, tantangan akan selalu ada, oleh karena itu mari bergandeng tangan agar dapat melalui masa sulit ini bersama-sama demi tercapainya visi bersama Indonesia yaitu produksi minyak 1 juta barrel dan gas 12 BSCFD, tahun 2030,” tutup Dwi. (*)

To Top