Ekbis

Menuju IKN, Pelindo IV Kembangkan Enam Pelabuhan di Kaltim

Berbasis Industri dan Terintegrasi dengan Pariwisata

Dirut Pelindo IV Farid Padang (tengah) didampingi manajemen saat foto bersama Bupati PPU H Abdul Gafur Mas’ud usai Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI dalam rangka peninjauan IKN baru (foto:kotaku.co.id/qis)

KOTAKU, BALIKPAPAN-PT Pelindo (Persero) IV akan mengembangkan pembangunan enam pelabuhan utama sekaligus sejalan dengan penetapan Ibu Kota Negara (IKN) yang baru di Kaltim oleh Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu. Hal itu dikemukakan Direktur Utama Farid Padang saat Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI dalam rangka peninjauan IKN baru yang digelar di Grand Tjokro Hotel, Kamis (5/12/2019). “Persiapan Pelindo IV untuk menyambut IKN tentunya melakukan dua tantangan besar. Salah satunya pembangunan pelabuhan yang terintegrasi dengan dunia industri IKN dan wilayah penunjang di Kaltim,” jelasnya. Adapun perencanaan pembangunan dan pengembangan pelabuhan tersebut antara lain berbasis peradaban baru yakni integrasi pelabuhan dan pariwisata meliputi Pelabuhan Semayang Balikpapan, Pelabuhan Kuala Samboja dan Pelabuhan Palaran Samarinda. Juga pengembangan pelabuhan terintegrasi dengan industri di Pelindo IV sebagai langkah hilirisasi. Yakni Terminal Peti Kemas Kariangau, Pelabuhan Kuala Samboja, Pelabuhan Palaran Samarinda dan Pelabuhan Marangkayu Bontang.

“Pelabuhan merupakan akses utama jalur industri dan perdagangan, juga akan dicanangkan menjadi aset pariwisata baik itu domestik maupun internasional,” ucap Farid optimis.

Disebut aset sektor pariwisata karena pelabuhan yang memadai akan menjadi destinasi sejumlah kapal pesiar (Cruise) karena memungkinkan untuk sandar. Tentu saja dengan banyaknya kapal pesiar yang berlabuh akan menambah pemasukan bagi daerah seiring dengan adanya wisatawan.

Pria berkacamata ini menargetkan percepatan pembangunan akan rampung dalam tiga tahun mendatang. Farid sapaan akrabnya mengaku telah berkoordinasi dengan Gubernur Kaltim H Isran Noor untuk menjalankan pembangunan tersebut.

Di era digitalisasi seperti sekarang ia juga mengharapkan adanya sebuah sistem pelayanan otomatis yang bisa mengukur dan mendata setiap barang atau yang berhubungan dengan industri di setiap pelabuhan. “Kami tidak mau ada kecolongan atau ada timbangan berlebihan yang lolos lagi,” ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut, hadir pula BUMN lainnya PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Angkasa Pura Airport (Persero) dan PT PLN (Persero). Turut hadir Bupati Penajam Paser Utara H Abdul Gafur Mas’ud. (qis)

To Top