Ekbis

Meriahnya Bazar Kuliner BPNGO 2024, Bayarnya Praktis Pakai QRIS

Suasana bazar kuliner BPNGO 2024 yang digandrungi para generasi muda Kota Balikpapan (kotaku.co.id/ryan)

KOTAKU, BALIKPAPAN-Kehadiran Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS, semakin mempermudah kehidupan masyarakat modern.

Karena hanya dengan beberapa sentuhan di layar HP saja, maka proses pembayaran suatu transaksi bisa diselesaikan dalam waktu yang singkat.

“Sangat praktis. Jadi sekarang tidak perlu lagi membawa uang (cash). Cukup pakai HP sudah bisa bertransaksi apa saja,” ujar Dealova, seorang mahasiswi yang hadir dalam kegiatan BPNGO, yang digelar di kawasan Citra City Balikpapan, Jalan MT Haryono, Minggu (7/7/2024).

Dealova bersama bestie-nya yakni Aliya, baru saja melakukan pembayaran secara Cashless atau nontunai untuk pembelian dua cup minuman dari salah satu tenan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berpartisipasi dalam kegiatan tahunan tersebut.

“Kami datang ke sini ngincer (mencari) jajan. Nah, untuk pembayaran saya lebih memilih pakai QRIS, karena lebih praktis dan semuanya cashless ‘kan zaman sekarang,” katanya.

Dealova yang mengaku baru datang saat hari terakhir even bazar kuliner terbesar di Kota Beriman itu, yang dilaksanakan selama sepekan, yakni sejak awal Juli 2024.

Menariknya, pelaksanaan BPNGO tahun ini menerapkan sistem pembayaran Cashless secara total.

Mulai dari proses pembelian tiket masuk, hingga proses pembayaran beragam jajanan yang ditawarkan merchant UMKM, semuanya nontunai.

Meskipun, para merchant juga tetap melayani pembelian yang masih menggunakan uang tunai.

“Pembayaran cash tetap kami terima, tapi lebih banyak yang pakai QRIS. Karena lebih simpel,” ujar Sabrina, adik dari Owner Es Cokelat Coka Coka. Yakni salah satu UMKM asal Bontang, yang turut berpartisipasi dalam BPNGO.

Sabrina kemudian menunjukkan QRIS yang terpampang di meja kasirnya, sembari menceritakan tentang tingginya minat warga Kota Balikpapan, dalam penggunaan QRIS sebagai opsi pembayaran Cashless paling praktis.

“Transaksi paling ramai, yaitu hari ketiga BPNGO. Hari itu paling banyak yang pakai QRIS,” ucapnya.

Salah seorang Inisiator BPNGO Bambang Pujiono alias Benk menerangkan, BPNGO 2024 merupakan kegiatan tahun ke 10 sejak 2014, yang diadakan melalui kerja sama berbagai pihak.

“Kami bersama media sosial anak muda Balikpapan, seperti DapurBalikpapan, BPN Foodies, yang memang setiap tahun sekali kami berkumpul bikin BPNGO,” katanya.

Dia menerangkan, BPNGO menyediakan 78 tenan, yang hampir 90 persen diisi UMKM kuliner. Sisanya craft atau kriya dan tenan yang menawarkan aneka busana.

Setiap UMKM atau perusahaan yang terlibat telah melalui tahap kurasi oleh panitia, sebelum benar-benar dipastikan dapat terlibat dalam even tersebut.

“Yang mendaftar ada 300, tapi yang kami pilih memang itu.

Ya syaratnya kami harus tahu dulu, mereka berkompeten membuat booth. Jadi enggak sembarangan yang bisa ikut kegiatan ini.

Artinya yang ikut memang punya jiwa enterpreneur yang kreatif,” ungkapnya.

Yang menarik, panitia BPNGO 2024 berkolaborasi dengan Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Kota Balikpapan, dalam pelaksanaan program QRIS Jelajah Indonesia.

BPNGO menjadi salah satu destinasi penting dalam pelaksaan rangkaian lomba QRIS Jelajah Indonesia.

Semua peserta kompetisi QRIS Jelajah Indonesia harus menyelesaikan misi-misi tertentu, dengan tujuan mengkampanyekan perluasan digitalisasi sistem pembayaran di Indonesia, khususnya di Kota Beriman.

Adapun peserta kompetisi QRIS Jelajah Indonesia merupakan para konten kreator Kota Balikpapan, yang diharapkan dapat memproduksi beragam konten menarik terkait penggunaan QRIS, BI-FAST, Kartu Kredit Indonesia (KKI), dan program lain yang telah diinisiasi BI.

Kompetisi QRIS Jelajah Indonesia yang dibuka secara resmi oleh Deputi Kepala Perwakilan BI Balikpapan Mahdi Abdillah, berlangsung selama sepekan. Yakni 6-14 Juli 2024.

Plt Kepala Unit Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah (SPPUR) KPw BI Balikpapan Reksa Wiratama, mengawal para peserta kompetisi QRIS Jelajah Indonesia selama berada di areal BPNGO.

Ia menerangkan, QRIS Jelajah Indonesia masuk dalam kategori Flagship atau program unggulan BI dalam rangka perluasan sistem digitalisasi pembayaran, namun dilaksanakan dengan metode Unconventional.

“Maksudnya, kalau biasanya kami melakukan perluasan digitalisasi pembayaran melalui iklan melalui media.

Nah, kali ini kami pakai cara baru berdasarkan arahan BI pusat. Yakni melalui lomba sejenis Amazing Race.

Kami mengumpulkan peserta lomba, lalu mereka diminta menyelesaikan misi lapangan yang mencerminkan kebijakan sistem pembayaran yang dilakukan BI,” ulasnya.

Reksa melanjutkan, para peserta juga diminta untuk membuat konten yang akan disebarluaskan melalui media sosial, dan diharapkan dapat diterima masyarakat umum.

KPw BI Kota Balikpapan menargetkan para peserta yang merupakan konten kreator atau influencer, agar kontennya dapat berdampak lebih besar kepada masyarakat.

“Kompetisi ini tidak hanya dilakukan di Kota Balikpapan, tetapi juga dilaksanakan seluruh Indonesia secara serentak,” ucapnya.

Lebih jauh, Reksa Wiratama menerangkan, QRIS merupakan salah satu inovasi BI yang telah diluncurkan sejak 2019.

Kini, QRIS telah dikenali masyarakat sebagai fitur yang memudahkan proses pembayaran digital.

Namun QRIS Jelajah Indonesia, menjadi momentum bagi BI untuk memperluas pengenalan penggunaan inovasi BI yang lain.

Misalnya BI-FAST, yang merupakan sistem pembayaran cepat yang diperkenalkan oleh BI. Contoh penggunaannya, yakni memudahkan transfer uang dari satu rekening bank dengan rekening yang lain, secara Real Time atau instan.

Inovasi BI yang lain yakni Kartu Kredit Indonesia (KIK) yang sudah menjadi salah satu instrumen penting perbankan.

Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT), yakni langkah-langkah mendukung penerapan prinsip kehati-hatian dalam mencegah kejahatan finansial.

Selain itu ada inovasi elektronifikasi. Yaitu mendorong penggunaan transaksi digital dan peningkatan keuangan inklusif.

“Untuk elektronifikasi kami juga menggandeng BPPDRD (Badan Pengelola Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Red) Kota Balikpapan.

Jadi yang hadir di BPNGO, selain bisa berbelanja juga bisa membayar pajak.

Itu juga salah satu misi peserta QRIS Jelajah Indonesia, untuk mengedukasi kepada follower-nya tentang bagaimana sih, cara bayar pajak yang sudah elektronifikasi,” urainya.

Selain itu, Reksa melanjutkan, BI juga masif mengampanyekan Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah.

Inovasi lainnya yakni program Manajemen Risiko, yang fokus dengan pengelolaan risiko dalam sistem pembayaran.

Program Pelindungan Konsumen. Yaitu upaya BI untuk melindungi hak-hak konsumen dalam transaksi digital.

Serta program Keamanan dan Ketahanan Siber (KKS), yakni program yang berwujud edukasi dan sosialiasi terkait pentingnya lingkungan siber strategis, dan penyelenggaraan sistem elektronik yang aman, andal, dan terpercaya.

“Jadi kehadiran kami di sini, untuk mensupport BPNGO. Makanya kalau dilihat sekeliling, ada (istilah) Fentura X BPNGO.

Karena Fentura atau Festival Nontunai Nusantara adalah rangkaian kegiatan BI dalam implementasi kebijakan sistem pembayaran nontunai.

Makanya semua merchant yang ada di sini sudah menggunakan QRIS,” terangnya.

Terpisah, Kepala KPw BI Kota Balikpapan Robi Ariadi menyampaikan rasa terima kasih atas partisipasi seluruh peserta kompetisi QRIS Jelajah Indonesia.

“Pelaksaan QRIS Jelajah Indonesia semakin menegaskan bahwa perluasan sistem digitalisasi pembayaran, berjalan beriringan dengan pengembangan inovasi yang berkelanjutan,” ujar Robi Ariadi, yang ditayangkan saat menutup rangkaian kompetisi QRIS Jelajah Indonesia, di Pantai Kilang Mandiri Balikpapan, Minggu (14/7/2024).

Robi Ariadi berharap kolaborasi KPw BI Kota Balikpapan dengan generasi muda, dapat memperkuat ekosistem pembayaran digital, melalui perluasan akseptasi pembayaran digital. (*)

To Top