Teks foto: Wali Kota Balikpapan HM Rizal Effendi bersama Kapolda Kaltim Irjen Pol Drs Herry Rudolf Nahak MSi secara simbolis melakukan scan barcode (foto:kotaku.co.id/soleh)
KOTAKU, BALIKPAPAN-Polresta Balikpapan membuat terobosan dengan menghadirkan layanan pembayaran digital untuk penertiban Surat Izin Mengemudi (SIM) baru dan perpanjangan, serta pembuatan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) hasil kerja sama dengan uang digital nasional, LinkAja. Kemudian dengan BRI sebagai rekening inisiator.
“Berdasarkan hasil temuan lembaga penelitian perbankan selama pandemi Covid-19 di Indonesia terjadi proses digitalisasi keuangan. Selain itu adanya pembatasan mobilitas masyarakat sehingga terjadi penurunan transaksi tunai dalam jual beli dan mempercepat pertumbuhan transaksi digital termasuk dalam penggunaan uang digital,” tutur Kapolresta Kota Balikpapan Kombes Pol Turmudi dalam sambutanya di ruang Satpas Polresta Kota Balikpapan, Kamis (20/5/2021).
Adapun metode pembayaran menggunakan kode barcode QRIS dari aplikasi LinkAja.
Dengan menggunakan pembayaran digital, diharapkan dapat mengurangi atau mungkin bisa mengendalikan pertemuan secara fisik dengan masyarakat yang mengurus SIM dan SKCK dan bisa terhindar dari risiko penularan Covid-19.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolda Kaltim Irjen Pol Drs Herry Rudolf Nahak MSi mengucapakan terima kasih kepada Bank Indonesia, BRI dan LinkAja serta seluruh instansi yang ikut bekerja sama dengan Polresta Balikpapan sehingga terciptalah inovasi ini.
Menurutnya ini merupakan langkah yang baik karena memang saat ini program prioritas Kapolri yakni meningkatkan fasilitas pelayanan publik.
Di sisi lain, sistem pembayaran digital menghindari dari kemungkinan terjadinya penyelewengan.
“Ini memang sangat menguntungkan bagi Polri, sehingga pelayanan Polri itu menjadi semakin baik dan isu-isu yang selama ini karena adanya transaksi-transaksi secara langsung itu bisa dikurangi,” ulasnya.
Pembayaran digital menggunakan LinkAja untuk SIM dan SKCK di Polresta Balikpapan merupakan yang pertama. Tidak menutup kemungkinan layanan lainnya juga akan beralih menggunakan non tunai.
