Metro

NU Balikpapan Wajib Jadi Contoh Tauladan Beragama, Berbangsa dan Bernegara

Ketua Nahdlatul Ulama Balikpapan KH. Muhammad Mukhlasin

KOTAKU, BALIKPAPAN-Nahdlatul Ulama (NU) mempunyai komitmen cukup jelas dalam masalah kebangsaan yang senantiasa mengedepankan ukhuwah atau persaudaraan, bukan saja ukhuwah islamiah tetapi ukhuwah wahdhoniah yakni ikatan persaudaraan karena sesama anak bangsa.

“NU sejak awal berdiri sampai hari ini mensejajarkan seluruh warga negara kesatuan Republik Indonesia mempunyai kedudukan yang sama dalam berbangsa dan bernegara,” jelas Ketua Nahdlatul Ulama Balikpapan KH. Muhammad Mukhlasin saat memberikan sambutan dalam Konferensi Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Balikpapan Selatan Kota Balikpapan di aula Rumah Jabatan Wali Kota Balikpapan, Minggu (27/12/2020).

Lanjutnya, NU juga mempunyai komitmen ukhuwah basyariah yakni lintas negara, lintas suku, lintas bangsa, untuk menyebarkan rasa saling menghargai dan menghormati. “Saya yakin NU akan bisa menjadi contoh ketauladanan tidak saja beragama tapi juga dalam berbangsa dan bernegara,” serunya.

Apalagi saat ini semua negara dilanda pandemi Covid 19, KH Muhammad Mukhlasin berharap NU diseluruh tingkatan di Kota Balikpapan dapat memberikan contoh teladan dalam mentaati penerapan protokol kesehatan.

K3pada kotaku.co.id usai konferensi terkait keragaman di Kota Balikpapan, KH Muhammad Mukhlasin mengatakan hingga saat ini kondisi di Kota Minyak ini cukup baik dan selalu harmonis. “Ayo tetap jaga kebersamaan di Kota Balikpapan sebagaimana motto Kota Balikpapan,” serunya.

Mengingat saat pandemi ini masa sulit, masyarakat berdampak baik kondisi ekonomi maupun sosial budaya. Akan tetapi, masyarakat Balikpapan tetap saling menjaga ukhuwah, toleransi, tentunya NU dan Pemerintah Kota (Pemkot) berharap agar masyarakat Balikpapan selalu harmonis dalam beragama maupun bermasyarakat.

“Kalau pun toh ada kesalahpahaman dalam bermasyarakat atau beragama. Saya yakin masyarakat Indonesia cukup dewasa, pastinya akan berakhir semuanya. Pada saatnya akan kembali kepada kebersamaan atau kegotongroyongan, karena itu warisan leluhur kami,”tutupnya.(*)

To Top