
KOTAKU, BALIKPAPAN-Anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan H Nurhadi Saputra mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan meningkatkan pembangunan di kawasan pelosok.
Hal ini untuk mengantisipasi kriminalitas yang cenderung meningkat, disebabkan minimnya sentuhan pembangunan.
Seperti yang terjadi di RT 95, Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur.
Minimnya pembangunan di kawasan itu memicu munculnya bisnis haram seperti perjudian sabung ayam.
Diketahui, Pemkot Balikpapan melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bersama aparat melakukan Operasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di RT 95, Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur, Senin (4/9/2023).
“RT 95 ini kan kawasan terpencil. Pembangunannya susah sekali tersentuh.
Saya beberapa bulan lalu sudah bertemu ketua RT-nya. Beliau menyampaikan pembangunan kurang disoroti,” ujar Nurhadi, ditemui di gedung DPRD Kota Balikpapan, Senin (4/9/2023).
Legislator Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) include Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Daerah Pemilihan (Dapil) Balikpapan Timur itu mengatakan, hampir semua fasilitas jalan di lingkungan warga RT 95 belum tersentuh.
Maksudnya, kata dia, belum ada proses pengecoran apalagi pengaspalan.
Hal ini menjadi asal muasal anggapan warga bahwa kawasan pemukimannya jauh dari sorotan para pejabat Pemkot Balikpapan.
“Termasuk juga dari pihak berwajib. Sabung ayam itu kan ranahnya sudah pidana.
Tapi kami dari DPRD menjadikan hal ini sebagai PR (Pekerjaan Rumah, Red) bagi pemerintah di wilayah, seperti kecamatan dan kelurahan,” ungkapnya.
Ia menyebut, perangkat daerah tingkat kecamatan dan kelurahan perlu sering mengunjungi kawasan tersebut.
“Saya mohon maaf kalau boleh jujur, Pak RT di sana mengatakan belum pernah ada pejabat yang datang ke pemukimannya.
Ini kan sebuah Statement yang memalukan bagi saya.
Oke lah wilayah Manggar ini terlalu luas, maka ini jadi PR kami juga bahwa Kelurahan Manggar harus dimekarkan,” urainya.
Ia menerangkan, Kelurahan Manggar perlu dimekarkan menjadi dua.
Karena ada 100 RT dengan jumlah penduduk yang terus meningkat seiring waktu, sementara wilayahnya luas dan ada beberapa kawasan yang susah dijangkau.
“Akses jalannya saja belum ada yang disemen. Sehingga mereka (penjudi) menganggap wah ini enak lokasinya (untuk dijadikan arena sabung ayam),” tukasnya.
Ia berharap, proses pembangunan Kota Beriman semakin merata.
Supaya akses menuju pelosok pesisir timur Balikpapan dapat dijangkau.
“Supaya juga tidak ada anggapan ada daerah tertinggal di Balikpapan Timur.
Ini sebenarnya kritik pedas kepada Pemkot Balikpapan terutama kepada lurah dan camat,” imbuhnya. (*)
