Hukum

Oknum Pengemudi Ojol di Balikpapan Diseret Rekan Seprofesi ke Kantor Polisi, Diduga Lakukan Pelecehan Verbal

“Dia pulang sekolah habis apel, jalan kaki. Cerita ke saya, ketemu sama (oknum) ojol itu,” ucapnya.

Dia menjelaskan, oknum ojol melontarkan pertanyaan yang tak senonoh kepada Q. Setelah bertanya, AJ langsung pergi.

Konon katanya, kejadian itu ternyata bukan kali pertama. Q mengaku pernah bertemu dengan oknum ojol yang sama, dan lagi-lagi diberondong pertanyaan yang tak senonoh.

“Yang pertama itu anakku diiming-imingi uang Rp50 ribu tapi minta onani,” ujarnya.

Orang tua korban pun meminta agar oknum ojol itu dipidanakan agar tidak ada korban lainnya dan menjadi pembelajaran agar tidak melakukan hal serupa.

“Takutnya nanti kalau tidak diproses bakal ada korban lainnya,” tegasnya.

Sebelumnya, oknum ojol tersebut diamankan oleh rekan seprofesinya di kediamannya yang terletak di kawasan Gunung Sari.

Oscar, salah seorang pengemudi ojol yang turut mengamankan, mengaku sempat melakukan off bid alias offline sesaat guna menyisir kediaman AJ.

“Setelah viral itu, kami bersama rekan-rekan seharian melakukan penyisiran dan sekira pukul 18.30 Wita, kami temukan kediamannya,” tuturnya.

Saat itu, terang Oscar, AJ sempat mengelak. Kendati demikian, bukti visual dari rekaman bocah itu menjadi titik terang karena nomor kendaraan serta jenis motor yang sama. Ditemukan pula sandal yang sama dengan rekaman video.

“Dari situ akhirnya dia ngaku kalau itu dirinya,” tutur Oscar kemudian.

Lantas, rekan seprofesinya yang merasa kesal karena turut membawa nama platform transportasi online. Oscar dan kawan-kawan langsung memberi bogem mentah sebelum menyeret AJ ke kantor polisi.

“Kami amankan itu ramai-ramai, setelah itu kami telepon orang tua korban baru dibawa ke kantor polisi,” paparnya.

Bogem mentah itu diberikan bukanlah tanpa alasan. Mengingat sebelum melakukan off bid, sejumlah pengemudi mengaku sepi orderan setelah beredarnya video itu.

Selain menyeret ke kantor polisi, Oscar juga berencana membawa kasus itu ke perusahaan yang menaungi, agar akun oknum pengemudi tersebut dinonaktifkan.

“Rencananya kami juga bawa ke kantor untuk blacklist akunnya, dan juga bikin satgas khusus untuk menindak jika ada rekan kami yang bisa merusak nama,” pungkasnya. (*)

Pages: 1 2

To Top