
KOTAKU, BALIKPAPAN-Seperti di daerah lainnya, di Balikpapan, penjualan tanaman hias makin subur selama pandemi Covid-19. Harganya pun ikut melangit seiring kelangkaan akibat tingginya permintaan.
Agil, pebisnis tanaman hias kawasan Ringroad mengaku meraup gemilang. Pasalnya, seruan di rumah saja demi memutus rantai penularan Covid-19, mendorong masyarakat untuk kreatif guna mengusir kejenuhan. Salah satunya diisi dengan aktivitas menanam. “Sejak pembatasan jalan, permintaan ramai. Sampai sekarang,” seru pemilik Kios Bunga Altap ditemui Senin (28/9/2020).
Untung saja, lanjut dia menerangkan, kala itu ia bergerak cepat mengalihkan metode berjualannya ke dunia digital. Karena sadar aktivitas masyarakat di luar rumah berkurang drastis. Strateginya berhasil. Volume permintaan mengalir deras. Naik 100 persen dari penjualan kondisi normal. Utamanya dari kalangan rumah tangga. Padahal sebelumnya, segmen tersebut tidak memberi kontribusi besar. Sebab selama 10 tahun membuka usaha, kalangan corporate yang mendominasi omzetnya. Lewat bisnis taman hias. Pun saat era new normal seperti sekarang, trafik penjualan terus tumbuh. “Kalau sebelumnya pembelian melalui online, sekarang mulai ramai konsumen datang ke toko,” imbuhnya.
Laju permintaan segmen rumah tangga diikuti dengan melejitnya sejumlah jenis tanaman. Mulai tanaman hias berupa keladi hingga yang terlaris saat ini yakni Monstera Adansonii atau yang populer dengan sebutan Janda Bolong.
Tak main-main dari semula Rp50 ribu per pot ukuran kecil untuk jenis tanaman keladi, kini Rp120 ribu. Sedangkan Janda Bolong, dari semula ia jual hanya Rp30 ribu per po ukuran kecil, kini melesat mencapai Rp200 ribu. Itu belum ditambah pasokannya yang semakin sulit didapat.
