Pilkada Balikpapan

Partisipasi Pilkada Ditaksir hanya 60 Persen, Wali Kota Balikpapan Sebut Rugi

“Saya belum melihat sampai di situ. Apakah karena KPU juga ganti-ganti, banyak yang terkonfirmasi positif sehingga sosialisasi kurang berhasil. Ya ini tanggungjawabnya bukan KPU saja tapi pemerintah daerah juga, kenapa sampai tingkat partisiasi masyarakat rendah,” serunya.

Lanjut Rizal menjelaskan bukan hanya Balikpapan tetapi seluruh Indonesia juga mengalami hal yang sama, karena Pilkada dilaksanakan masa pandemi Covid 19 sehingga masyarakat takut atau khawatir tertular Covid 19 jika datang ke TPS. “Itu mungkin yang menjadi catatan penting pelaksanaan Pilkada,” tuturnya.

Lanjut ia memberi penilaian, jumlah pasangan calon juga bisa berpengaruh terhadap animo pemilih. “Bisa jadi juga, karena pilihannya calon tunggal, orang tidak punya pilihan jadi agak kurang semangat. Tapi yang paling terasa mungkin soal Covidnya. Sayang tingkat partisipasi kurang. Padahal cuacanya bagus sekali kemarin, tidak hujan tidak terlalu panas,” ujarnya.

Berkaitan dengan hasil perolehan sementara yang dimenangkan paslon Rahmad-Thohari, secara resmi masih menunggu ketetapan KPU Balikpapan. Akan tetapi lanjut dia, kolom kosong juga dinilai baik karena meraih 37 persen suara.

“Saya kira ini pelajaran politik yang bagus. Karena kolom kosong atau calon tunggal ini baru terjadi. Kami dalam sejarah baru sekali ini, mudah-mudahan paslon yang memenangkan agar segera. Kami tunggu sampai proses pelantikan. Belum tahu pelantikannya dipercepat atau menunggu berakhirnya tugas saya Mei 2021,” pungkasnya.(*)

Pages: 1 2

To Top