KOTAKU, BALIKPAPAN-Penganugrahan gelar kehormatan Profesor dengan ilmu pertahanan dalam bidang kemimpinan startegik kepada Megawati Soekarnoputri dari Universitas Pertahanan Republik Indonesia yang digelar secara virtual, Jumat (11/6/2021).
“Keluarga besar PDI Perjuangan seluruh Indonesia khususnya Balikpapan merasa bangga bahwa ketua umum yang selalu intens dan peduli terkait pertahanan keamanan,” jelas Sekretaris PDI P DPC Balikpapan Budiono melalui sambungan seluler, Jumat (11/6/2021).
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan ini mengucapkan terima kasih bahwa Universitas Pertahanan Republik Indonesia dan seluruh masyarakat mengakui Megawati Soekarnoputri dalam memberikan solusi. Salah satunya wanita pertama yang menjadi presiden dan wakil presiden dan banyak hal di bidangnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, gelar Doctor Honoris Causa Megawati Soekarnoputri di antaranya bidang politik Waseda University of Tokyo 29 September 2001 di Tokyo, Jepang, bidang politik Moscow State Institude of International Relations 22 April 2003 di Moscow Rusia, bidang politik Korea Maritime and Ocean University 19 Oktober 2015 di Busan Korea Selatan, bidang politik dan pemerintahan Universitas Padjajaran 25 Oktober 2016 di Bandung.
Kemudian, bidang pendidikan politik Universitas Negeri Padang 27 September 2017, bidang Demokrasi Ekonomi Mokpo National University 16 November 2017 di Kota Mokpo, Korea Selatan.
Termasuk bidang politik dan pemerintahan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 8 Maret 2018 di Bandung, bidang Diplomasi Ekonomi Fujian Normal University 5 November 2018 di Fuzhou Fujian Tiongkok, bidang kemanusiaan Soka Japan University 8 Januari 2020 di Tokyo Japan.
“Kami khususnya kader dan struktur partai serta warga Indonesia mengucapkan terima kasih atas gelar kehormatan Profesor,” ujar Budiono.
Dalam sambutannya, Megawati Soekarnoputri menyampaikan pemberian gelar profesor ini menyadarkannya sebagai falsafah. “Kami sebagai manusia harus menerima bahwa dunia ini sebagai roda kehidupan,” paparnya.
Megawati Soekarnoputri mengatakan gelar ini diperoleh tidak lepas dari tugas yang diemban sebagai Presiden Republik Indonesia tahun 2001-2004. “Saya adalah mandataris MPR RI terakhir dalam menangani krisis multidimensi yang terjadi saat itu. Kehormatan ini membawa tanggung jawab tersendiri dalam diri saya,” ulasnya.(*)
