
KOTAKU, BALIKPAPAN-Asisten I Tata Pemerintahan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan Zulkifli, memberikan tanggapan terkait penolakan pengemudi Angkutan Kota (Angkot) atas beroperasinya transportasi massal yakni bus Balikpapan City Trans (BCT) atau Bacitra.
Dalam pernyataannya, Zulkifli mengakui bahwa dinamika yang terjadi merupakan hal yang wajar dalam implementasi kebijakan baru.
Ditemui saat menghadiri Sosialisasi Pengawasan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang digelar oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Balikpapan di halaman Food Center, Grand City Balikpapan, Sabtu (24/8/2024), Zulkifli menegaskan bahwa Pemkot Balikpapan memiliki tanggung jawab untuk terus memberikan pemahaman kepada para sopir angkot yang masih menolak keberadaan Bacitra.
Zul, sapaan akrabnya, menyadari betul bahwa butuh waktu bagi para sopir angkot untuk bisa memahami keberadaan dan manfaat dari Bacitra.
“Kami berkewajiban memberikan pemahaman, dalam hal ini para sopir angkot yang belum bisa menerima keberadaan Bacitra.
Memang butuh waktu bagi mereka untuk mengerti, yang pada akhirnya nanti akan ditemukan jalan keluarnya,” ujarnya.
Adapun dalam sosialisasi tersebut, Zulkifli hadir mewakili Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud.
Lebih lanjut, Zul meyakini bahwa penolakan dari para angkot terhadap Bacitra sifatnya hanya sementara. Itu karena, Bacitra akan terus beroperasi dan tidak bisa ditolak secara permanen.
“Bacitra itu tidak bisa ditolak secara permanen karena beroperasi bukan atas izin angkot, tetapi sudah menjadi hak Pemkot Balikpapan sebagai penyedia fasilitas tersebut. Ini yang perlu dipahami,” tegasnya.
Namun, Zul juga menekankan pentingnya dialog dan musyawarah antara pemerintah dan pengemudi angkot untuk mencari solusi bersama.
“Nanti, kami akan membawa mereka untuk berdiskusi dan bermusyawarah, sehingga diharapkan bisa ditemukan solusi yang baik agar keduanya bisa berjalan bersama-sama,” tambahnya.
Zulkifli juga menyampaikan pesan bahwa Pemkot Balikpapan tidak akan diam dalam menyikapi persoalan ini. “Pemerintah akan mendengarkan dan mengakomodir semua kepentingan pihak terkait, demi menjaga agar tetap kondusif dan kenyamanan Kota Balikpapan,” pungkasnya. (*)
