KOTAKU, BALIKPAPAN-Untuk mencegah terjadinya banjir, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Balikpapan terus beraksi dengan mempercepat dua proyek besar.
Proyek utama yang kini tengah digenjot adalah pelebaran saluran sekunder di kawasan Balikpapan Baru dan pembangunan serta perbaikan Bendungan Pengendali (Bendali) Tengah.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya strategis untuk menangani banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal yang sudah dimulai sebelumnya.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) dan Drainase Dinas PU Balikpapan Jen Supriyanto, mengungkapkan bahwa proyek pelebaran saluran sekunder Balikpapan Baru merupakan bagian penting dari master plan penanganan banjir.
“Pelebaran saluran ini sangat krusial. Dengan kapasitas saluran yang lebih besar, air hujan bisa ditampung lebih banyak dan mencegah luapan air yang sering membanjiri jalan saat hujan deras,” jelas Jen dalam sebuah kesempatan.
Saluran yang awalnya hanya selebar 3,4 meter kini akan diperlebar hingga 7 meter. Upaya ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas tampung saluran, sehingga air hujan yang turun dengan intensitas tinggi tidak langsung meluap ke jalan.
Proyek ini melanjutkan perbaikan di titik Global Sport hingga saluran Wika, yang semuanya terhubung ke saluran sekunder tersebut.
Selain pelebaran saluran, perbaikan Bendali Tengah juga menjadi prioritas utama Dinas PU. Bendali Tengah memiliki peran penting dalam menampung sementara air hujan sebelum dialirkan ke DAS Ampal.
Dalam proses ini, Bendali Tengah mengalami sedimentasi yang cukup tebal, mengurangi kapasitas tampungnya. Oleh karena itu, perbaikan meliputi pembersihan sedimentasi dan peningkatan struktur bendali agar mampu menampung air secara optimal.
Namun, Jen juga mengakui bahwa tidak semua titik bisa dilakukan pelebaran. Seperti di kawasan Gang Bunga Kantil. Karena kondisi drainase berukuran kecil sering menyebabkan aliran air tersendat. “Karena lokasinya di area pemukiman padat, pelebaran drainase sangat sulit dilakukan. Di sini, peran bendali dan saluran sekunder menjadi sangat penting untuk menahan air sebelum dialirkan ke DAS,” tambahnya.
Proyek pelebaran saluran sekunder Balikpapan Baru ditargetkan selesai Desember 2024. Proyek ini ditangani oleh kontraktor lokal, CV Maranginang, dengan anggaran Rp9,98 miliar dari APBD Kota Balikpapan tahun 2024. Durasi pengerjaan proyek diperkirakan memakan waktu sekitar enam bulan.
Pemkot Balikpapan optimistis bahwa dengan rampungnya proyek ini, kawasan Balikpapan Baru yang sering menjadi langganan banjir akan mengalami penurunan signifikan dalam hal genangan air. “Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi soal kualitas hidup warga yang terus kami tingkatkan,” kata Jen.
Dengan komitmen yang tinggi untuk terus membangun infrastruktur antibanjir, Pemkot Balikpapan berharap masyarakat bisa merasakan langsung manfaatnya.
Proyek ini tidak hanya menyelesaikan masalah banjir secara jangka pendek, tapi juga menjadi langkah preventif untuk memastikan kota lebih siap menghadapi curah hujan tinggi untuk masa mendatang.
Pemkot Balikpapan ingin memastikan, bahwa pembangunan kota sejalan dengan peningkatan kesejahteraan dan kenyamanan hidup masyarakatnya.
Dengan kerja sama antara Pemkot Balikpapan, warga, dan kontraktor, proyek ini menjadi salah satu upaya konkrit menuju Balikpapan yang bebas banjir dan siap menghadapi tantangan urbanisasi untuk masa depan. (*)