
KOTAKU, BALIKPAPAN-Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan menyambut baik dengan ada peluncurkan Kota Masa Depan: Berani Digital di Balikpapan. Kegiatan berlangsung di Pasar Segar, Senin (06/11/2023).
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan Adwar Skenda Putra mengatakan, bahwa peluncuran Kota Masa Depan: Berani Digital di Balikpapan diharapkan mampu mengakselerasi pengembangan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk naik kelas, sekaligus mendukung percepatan digitalisasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kami tentu menyambut baik inisiasi Apindo dan Grab dalam memberikan pelayanan yang baik dan pendampingan yang konsisten kepada UMKM yang membutuhkan bantuan dalam pengembangan ekosistem bisnis dan peningkatan jiwa kewirausahaan,” kata pria yang akrab disapa Edo ini.
Dia berharap, seluruh pihak bisa mengambil inisiatif yang sama, terus berkomitmen mendorong pengembangan digitalisasi UMKM di Kota Balikpapan,.
Dengan begitu, bisa membantu UMKM dalam meningkatkan adaptasi penggunaan digital untuk meningkatkan peluang usaha.
“Tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu kelemahan UMKM di daerah ialah dalam pemasaran produknya. Padahal mereka (UMKM, Red) dapat menghasilkan produk yang berkualitas,” tuturnya.
Menurutnya, memang terkadang UMKM kesulitan memasarkan hasilnya, karena minimnya jaringan pemasaran.

Oleh sebab itu kemitraan ini dapat menjadi sarana untuk memperluas pemasaran produk UMKM.
Lanjut Edo menjelaskan, bahwa UMKM merupakan sosok guru dalam perekonomian nasional.
Kekuatan UMKM telah teruji dalam berbagai krisis. Baik krisis ekonomi atau pun politik menjelang reformasi, serta krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.
Bukan hanya itu, masih menurut Edo, sektor usaha kecil tidak hanya bertahan, namun juga bisa terus tumbuh dalam berbagai situasi. Dan UMKM juga mampu menjawab persoalan ketenagakerjaan, yakni dengan menciptakan lapangan kerja.
“Dengan perkembangan teknologi dan informasi saat ini, bisa saja mengancam keberadaan pelaku UMKM. Ancaman itu datang dari kehadiran produk impor yang jauh lebih murah, dan mudah diperoleh, karena pemanfaatan teknologi,” tuturnya.
Nah, untuk melindungi UMKM Kota Balikpapan dari gempuran produk impor, pihaknya telah melakukan berbagai kebijakan strategis.
Mulai dari peningkatan kapasitas UMKM, melalui literasi digital, menjalankan kebijakan kewajiban tingkat komponen dalam negeri atau TKDN dalam belanja barang dan jasa produk UMKM, hingga digitalisasi dalam layanan perizinan dan layanan masyarakat lainnya,” pungkasnya (*)
