
Lain halnya dengan karakteristik penumpang kapal laut yang hingga kini dinilai masih perlu dilakukan sosialisasi akan pentingnya pemeriksaan untuk pencegahan dalam rangka menekan penularan lewat deteksi dini. “Tingkat pengetahuan mungkin terbatas jadi mungkin sosialisasi agak lama. Di samping itu juga kemampuan terbatas karena dengan PCR dan swab, ada dana yang harus dikeluarkan,” ulasnya. Maklum saja, harga tiket penumpang kapal laut cenderung lebih rendah dibanding biaya pemeriksaan test PCR apalagi swab. Sehingga, ketentuan itu menjadi beban tersendiri bagi calon penumpang kapal laut.
Dalam kesempatan yang sama, General Manager (GM) PT Angkasa Pura (Persero) Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan Farid Indra Nugraha mengatakan sejak ketentuan berlaku rata-rata penumpang 80 orang untuk setiap penerbangan. Adapun penerbangan yang dilayani sebanyak 80 per hari. Secara akumulasi total penumpang mencapai 1.800 per hari dari sebelumnya 4.500 penumpang per hari. “Karena keterbatasan flight. Kalau flight bertambah secara otomatis jumlah penumpang juga meningkat,” sebutnya. (*)
