Metro

Penyedia Pelatihan Kerja di Balikpapan Diajak Pahami Gedsi

Hapniah memberikan pemahaman mengenai Gedsi (kotaku.co.id/ryan)

KOTAKU, BALIKPAPAN-Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (Sigab) Kalimantan Timur (Kaltim), membagikan pemahaman Gender Equality, Disability and Social Inclusion (Gedsi), kepada para penyedia pelatihan kerja di Balikpapan.

Sosialisasi Gedsi ini diikuti para peserta dari lingkup Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, maupun perusahaan swasta, yang dilaksanakan di Hotel Gran Tiga Mustika Balikpapan, Rabu (17/7/2024).

Sosialisasi Gedsi menjadi momentum pendekatan Sigab Kaltim dengan para penyedia pelatihan kerja, dengan harapan dapat memahami lebih dalam mengenai kemampuan maupun kebutuhan difabel untuk dapat berbaur dengan masyarakat.

Sehingga difabel maupun nondifabel dapat saling memahami dan membangun suasana inklusi.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber, yakni Direktur Eksekutif Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kaltim Hapniah.

Project Officer Sigab Kaltim Lily Handayani mengatakan, kegiatan ini diharapkan dapat membuka wawasan dan paradigma masyarakat luas, khususnya pemerintah dan perusahaan swasta, tentang pentingnya menciptakan ruang-ruang kerja inklusi dan ramah bagi difabel.

Menurutnya, berkaca dari pengalaman Job Market Fair Balikpapan 2024, yang berlangsung di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) atau DOME, beberapa waktu lalu, masih banyak perusahaan yang belum bisa merangkul difabel dan memberi kesempatan bekerja.

“Ada peraturan, bahwa 2 persen, menyediakan lapangan kerja bagi teman difabel,” ujar Lily Handayani, ditemui di sela-sela kegiatan.

Ia juga menyayangkan, minimnya lapangan pekerjaan dari perusahaan swasta di Kota Balikpapan, bagi kaum disabilitas.

Padahal, ada banyak difabel yang ingin bekerja dan memang dapat berkarya sesuai kemampuannya.

“Karena masih melekat (paradigma) keterbatasan pada teman-teman difabel. Sebenarnya teman-teman difabel ini punya potensi yang besar, hanya saja dia terbatas, padahal kerja apa saja mereka mau.

Jadi tinggal perusahaan yang menyesuaikan kemampuan difabel, jangan terpaku dengan kebutuhan perusahaan,” harapnya.

Sementara itu, Kabid Penempatan dan Perluasan Kerja, Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Balikpapan Yudiarso menyambut baik kegiatan ini.

Menurutnya, Sigab Kaltim sudah tepat mengundang para penyelenggara penyedia pelatihan kerja dan pendidikan, yang diharapkan dapat menciptakan suasana inklusi bagi para difabel di Kota Balikpapan.

“Sesuai dengan tema, Gedsi. Artinya wawasan yang dibutuhkan sudah memenuhi.

Bagi para peserta, diharapkan dapat menerapkan di tempat-tempat pelatihan,” ujar Yudiarso.

Adapun dari sisi pemerintah, khususnya Pemkot Balikpapan telah mengoperasikan Unit Layanan Disabilitas (ULD) Ketenagakerjaan.

Yakni wadah untuk penempatan kerja bagi difabel yang diharapkan berjalan optimal dalam asesmen, penyediaan informasi, penguatan kapasitas dan pengawasan akses ketenagakerjaan bagi difabel.

“Untuk lapangan kerja diharapkan demikian. Artinya lapangan pekerjaan diharapkan memperhatikan difabel, namun menyesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan yang ada, serta memperhatikan fasilitasnya,” katanya. (*)

To Top