
KOTAKU, BALIKPAPAN-Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) menetapkan peremajaan pipa sebagai program prioritas yang dijadwalkan rampung tahun ini.
Langkah besar ini diambil untuk memastikan layanan air bersih yang stabil dan berkualitas bagi seluruh masyarakat Balikpapan, terutama di area yang kerap mengalami gangguan suplai.
Program peremajaan ini dimulai dari jalur strategis di Jalan MT Haryono hingga Grand City. Lantaran infrastruktur pipa berusia tua sehingga mendesak untuk diganti.
Kebutuhan proyek diakomodasi dalam perubahan rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP).
Hal itu disampaikan Dewan Pengawas PTMB Adi Supriadi usai penyampaikan laporan perubahan tentang RKAP PTMB oleh Direktur Utama (Dirut) Yudhi Sabaruddin kepada Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Balikpapan Ahmad Muzakkir dalam pertemuan yang di gelar ruang rapat I Balai Kota Balikpapan, Senin (11/11/2024).
Hadir dalam pertemuan tersebut Sekretaris Daerah (Sekda) H Muhaimin dan perwakilan Bagian Perekonomian Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan.
“Peremajaan pipa ini adalah proyek strategis yang kami integrasikan dalam perubahan RKAP, dengan fokus utama peningkatan produksi untuk delapan instalasi. dan distribusi air. Harapannya mampu berdampak terhadap peningkatan pelayanan kepada masyarakat,” kata Adi Supriadi kepada awak media.
Ya, Adi menambahkan bahwa optimalisasi produksi untuk delapan instalasi menjadi perhatian utama PTMB karena targetnya untuk menekan tingkat kehilangan air yang saat ini menjadi tantangan.
“Dengan distribusi yang lebih efisien, masyarakat akan mendapatkan lebih banyak akses air bersih secara merata,” jelasnya.
Target ini sejalan dengan standar pemerintah pusat yang menetapkan batas kehilangan air maksimum sebesar 25 persen.
Selain peremajaan pipa, PTMB berkomitmen mengoptimalkan penggunaan reservoir agar suplai air tetap stabil, terutama saat waktu sibuk alias waktu puncak penggunaan. “Dengan optimalisasi reservoir, distribusi air akan tetap berjalan lancar meski permintaan tinggi,” lanjut Adi.
Dalam kesempatan yang sama, Dirut PTMB Yudhi Saharuddin, menyatakan bahwa efisiensi anggaran juga dilakukan untuk mendukung peremajaan pipa, dengan mengalihkan sebagian anggaran dari biaya operasional lain, termasuk kepegawaian untuk pemeliharaan infrastruktur vital ini.
Disebutkan, pergeseran anggaran sekira Rp3 miliar. Hal ini dipastikan tidak mempengaruhi target pendapatan perusahaan.
“Kami melihat mana yang masih bisa dilakukan efisiensi untuk mengutamakan perbaikan pipa,” sebutnya.
Adapun ini melanjutkan perbaikan pipa tahap awal yang sudah berjalan dari simpang Beller hingga Jalan Agung Tunggal.
“Peremajaan pipa ini sangat mendesak, dan kami berkomitmen melanjutkannya karena kebutuhan utama bagi masyarakat,” tutup Yudhi. (*)
