dprd balikpapan
Parlementaria

Perempuan Dominasi Reses Suriani di Kelurahan Manggar Baru

Anggota DPRD Kota Balikpapan Suriani saat menggelar reses Kamis (21/11/2019) (foto:kotaku.co.id/qis)

KOTAKU, BALIKPAPAN-Perempuan mendominasi daftar hadir reses yang digelar anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan dari Fraksi Golkar Suriani di halaman posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kelurahan Manggar Baru, Kamis (21/11/2019). Kendati begitu aspirasi yang disuarakan patut mendapat perhatian lebih.

Suriani

Ketua LPM mewakili masyarakat misalnya, menjelaskan besarnya potensi rekreasi pantai sebagai aset daerah khususnya Pantai Nirmala di Kelurahan Lamaru yang semakin ramai dikunjungi. Hanya saja warga sangat menyayangkan karena perawatanya masih mengandalkan swadaya alias gotong royong. “Saya mewakili warga setempat mengharapkan untuk fasilitas penerangan di lokasi pantai karena tidak mungkin selamanya mengandalkan swadaya,” ujarnya menyampaikan masukan.

Potensi berikutnya yakni makam dan meriam peninggalan Jepang. Dua dari banyaknya aset sejarah cagar budaya yang ada di Balikpapan butuh perhatian serius karena menyangkut awal mula berdirinya Kota Balikpapan. Terkait itu Suriani mengakui wilayah Balikpapan Timur kurang diperhatikan. Padahal banyak sekali potensi besar yang dimiliki. Dari sektor pariwisata, kelautan dan pertanian. “Ya Insya Allah akan saya upayakan sekuat tenaga demi masyarakat Balikpapan,” ucapnya.

Hal lain yang diusulkan dan dalam sorotan warga yakni dunia pendidikan. Warga yang hadir mengeluhkan, masih terdapat penyimpangan yaitu penjualan LKS kepada murid secara langsung ke rumah-rumah. Seperti yang dialami oleh salah seorang wali murid SDN 020. “Bahwa LKS itu sebenarnya dibagikan secara gratis tapi kenapa kami berbayar,” kesalnya. Hal ini langsung mendapatkan respon dari Suriani. “Saya bersama tim dari Diknas (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Red) akan menyidak langsung ke sekolah dan menegur perihal penjualan LKS,” tegasnya.

Keluhan selanjutnya datang dari kalangan ibu rumah tangga yang mengaku kecewa karena sering terjadinya kelangkaan elpiji bersubsidi botol 3 Kilogram (Kg). “Kenapa sering kosong, padahal Balikpapan penghasil gas,” tegas salah seorang warga yang sontak mendapatkan riuh tawa warga lainnya. Para nelayan pun merasakan hal yang sama. Susahnya mendapatkan pasokan solar padahal kegiatan melaut dilakukan setiap hari dan ini berpengaruh terhadap hasil tangkapan nelayan. “Bagaimana kami mau melaut kalau kapal tidak ada minyaknya,” ujar salah seorang perwakilan RT 24.

Yang juga disoroti warga yaitu pembangunan gedung serbaguna di halaman kantor Kelurahan Manggar Baru. Dinilai mubazir dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Bangunan yang berdiri sejak tahun 2015 itu ternyata belum diresmikan sama sekali sehingga belum dapat dipergunakan secara umum.

Mengamati aspirasi yang disampaikan oleh warganya, Suriani mengungkapkan akan segera menindak lanjuti semua usulan usulan yang diterima. Juga rencana pembangunan fasilitas kesehatan berupa rumah sakit dan SMP di wilayah timur. Suriani menjelaskan sudah berkordinasi dengan lurah dan camat setempat untuk rencana lokasi rumah sakit dan sekolah. “Mau berapa hektar? wilayah timur punya lahan yang cukup luas, apalagi untuk fasilitas kesehatan dan pendidikan,” imbuhnya menyimpulkan hasil reses.

Dalam kesempatan tersebut perwakilan sejumlah instansi pemerintahan turut hadir. (qis)

To Top