KOTAKU, BALIKPAPAN-Penetapan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) sebagai hari nasional tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 316 tahun 1959 tertanggal 16 Desember 1959.
Dalam Keppres itu, 2 Mei ditetapkan sebagai Hardiknas. Itu berdasarkan hari lahir Bapak Pendidikan Indonesia yakni Ki Hadjar Dewantara, tepatnya tahun 1889 silam.
Bicara mengenai pendidikan, Kota Balikpapan terus berupaya untuk memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Hal ini tertuang dalam visi-misi wali kota. Seperti diungkapkan anggota Komisi IV DPRD Balikpapan Hj Kasmah.
“Saat ini pemerintah juga berupaya menyediakan sarana dan prasarana untuk menunjang pendidikan. Contohnya, pembangunan SMPN 25, dan saat ini masih proses pembangunan SMP Terpadu,” kata Kasmah kepada awak media ini, saat dijumpai di ruang kerjanya, Selasa (2/5/2023).
Menurutnya, hal itu sebagai langkah konkret untuk meningkatkan semarak belajar, sesuai dengan tema Hardiknas tahun ini.
Pemerataan pendidikan merupakan sebuah kewajiban, mengingat pendidikan merupakan instrumen yang penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Dengan pendidikan bisa mewujudkan generasi penerus yang cerdas juga beradab. Untuk mewujudkan kemajuan nusa dan bangsa,” ungkapnya.
Maka pendidikan perlu ditingkatkan dan diberikan kesetaraan, termasuk untuk anak-anak penyandang disabilitas.
Kendati demikian, di Kota Balikpapan masih ada anak-anak yang tidak bersekolah. Bahkan ada yang diduga dipekerjakan oleh orang tuanya padahal usianya masih belia. Anak-anak yang semestinya duduk di bangku sekolah, tak jarang ditemukan sedang mengamen atau menjual tisu.
Terkait itu, Hj Kasmah mengatakan mayoritas berasal dari luar Kota Balikpapan. “Mereka belum berdomisili di Balikpapan,” tambahnya.
Namun hal itu bukan untuk didiamkan, ia berharap ada langkah konkret untuk menangani para generasi bangsa itu. (*)
