




KOTAKU, BALIKPAPAN-Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Balikpapan Barat punya cara unik memperingati Hari Anti Korupsi se-Dunia. Yakni dengan menggelar seminar, Rabu (11/12/2019). Menghadirkan Kepala Satuan Tugas Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Guntur Kusmeiyano sebagai nara sumber. Kegiatan diikuti seluruh pegawai KPP Pratama Balikpapan Barat.
“Anti Korupsi bukan urusan KPK saja tapi juga berlaku di seluruh kementerian, lembaga, pemerintah daerah bahkan organisasi-organisasi masyarakat. Sehingga saat peringatan Hari Anti Korupsi se-Dunia semua pihak pun ikut merayakan, jadi bukan hari jadinya KPK tapi hari untuk memperingati tentang upaya panjang, upaya yang tidak kenal lelah untuk mencegah dan memberantas korupsi di Indonesia,” ucap Guntur usai didapuk sebagai pembicara saat disinggung makna peringatan tersebut. Apalagi bagi penyelenggara negara atau pejabat negara, semangat mendukung gerakan anti korupsi bisa menjadi role model bahkan menjadi agen perubahan dan panutan juga teladan bagi institusi. Termasuk bagi pegawai dan masyarakat pada umumnya.
Melalui peringatan itu juga, lanjut dia menerangkan, semua pihak diharapkan dapat melakukan penyegaran dan evaluasi tentang hal yang belum atau yang sedang dilakukan dalam rangka memajukan institusi masing-masing untuk kemudian menerapkan serta mengimplementasikan nilai-nilai anti korupsi dalam keseharian. “Lawan korupsi bersama seluruh elemen bangsa, wujudkan Indonesia sejahtera tanpa korupsi,” pesannya. Namun ia tidak menampik, pro kontra selalu ada. “Sejauh ini semua elemen dan pemangku kepentingan sepakat dan mendukung pemberantasan korupsi tapi saya juga sepakat hanya oknum yang masih menganggapnya ancaman karena ada benefit yang selama ini diterima,” ulasnya tenang.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala KPP Pratama Balikpapan Barat Efendi Pinem mengatakan kehadiran KPK di tengah kegiatan diharapkan dapat memberi penguatan dan pemahaman yang benar kepada seluruh pegawai. “Kami sehari-harinya penuh godaan, kami tidak bisa mengubah kepentingan wajib pajak tapi kami bisa membentengi pegawai,” serunya berpendapat.
Namun, sambung Pinem karib ia disapa, bentuk perlindungan terhadap para pegawai tak cukup sebatas seremonial. “Saya berharap pengetahuan yang didapat dari kegiatan ini, apalagi pemahaman dan nilai-nilai anti korupsi disampaikan oleh (lembaga) originalnya pemberantasan korupsi, dapat diaktualisasikan dan ke depannya menjadi role model,” serunya. Sejalan dengan itu ia juga berharap, wajib pajak ikut menyadari bahwa hal-hal yang mungkin sebelumnya dianggap sebuah kebiasaan dapat dihilangkan. “Sehingga kerja kami lebih ringan,” tuturnya.
Terlebih, ia menargetkan KPP Pratama Balikpapan Barat Zero Corupption. “Ini butuh proses panjang apalagi ada banyak stakeholder. Tapi kami berharap stakeholder dan masyarakat tahu, kami melakukan perubahan dan perubahan itu bisa diikuti,” pungkasnya. (run)
