
Terkait hal itu, dibutuhkan peran seluruh komponen masyarakat dan pemerintah untuk selalu bersama-sama, sehingga Kota Balikpapan menjadi aman dan nyaman. Selain itu juga, perlu adanya pendekatan dengan masyarakat melalui pembinaan Babinsa yang ada di setiap wilayah. Supaya dapat terdeteksi lebih dini dan mencegah permasalahan agar tidak membesar.
Dia menjelaskan, kaitannya dengan menghadirkan narasumber dari KPU, Bawaslu, Kesbang Pol dan Organisasi Masyarakat yakni dikarenakan adanya tren topik terkait satu pasang calon. Tujuannya, agar masyarakat paham karena yang dikhawatirkan tingkat partisipasi masyarakat berkurang.
“Dengan kondisi ini, kami harapkan sosialisasi ini menyebabkan masyarakat menjadi tahu bahwa kami melaksanakan Pilkada tanggal 09 Desember 2020 sehingga nantinya tingkat partisipasinya tinggi untuk hadir ke TPS,” serunya.
Dalam kesempatan yang sama, Staf Intelijen Angkatan Darat Kolonel Inf Aswardi mengatakan dengan sosialisasi ini memberikan edukasi, memberikan pelajaran melalui pengetahuan saring informasi karena diketahui ancaman konflik sosial yang terjadi menimbulkan kerawanan cukup signifitas bagi stabilitas nasional.
” Sehingga kami harapkan dengan kegiatan yang kami selenggarakan hampir serentak di seluruh jajaran Korem dan Kodim, setidak-tidaknya masyarakat juga memahami tentang ancaman konflik sosial,” imbuhnya.
Ditambahkannya, masyarakat sebagai corong untuk bisa membantu memberikan informasi adanya indikasi ataupun intrik yang dapat menimbulkan konflik ditengah masyarakat. ” Konflik sosial ini dapat menimbulkan kerugian bagi kami semua, sehingga seluruh komponen harus berpartisipasi,” tukasnya.(*)
