
KOTAKU, BALIKPAPAN-Dugaan Pertamax berkualitas buruk yang bikin banyak kendaraan ngadat di Balikpapan bikin heboh.
Terkait itu, Komisi II DPRD Balikpapan mendorong investigasi lebih serius. Anggota Komisi II DPRD Balikpapan Japar Sidik, menegaskan pentingnya uji laboratorium terhadap sampel bahan bakar Ron 92 untuk memastikan penyebab kerusakan secara ilmiah.
“Harus uji di laboratorium. Supaya jelas apakah benar penyebabnya bahan bakar Pertamax itu,” tegas Japar, Selasa (8/4/2025).
Dia mengapresiasi langkah Pertamina Patra Niaga Kalimantan dan kepolisian yang sudah mengecek beberapa SPBU. Tapi, menurutnya, perlu ada verifikasi jelas soal asal pembelian BBM.
Japar mengungkapkan, banyak laporan kendaraan mogok setelah isi Pertamax dan Pertamax Turbo. Hal ini perlu ditangani serius demi melindungi konsumen.
“Komisi II menindaklanjuti keluhan masyarakat. Banyak kendaraan ngadat setelah beli bahan bakar,” katanya.
Untuk itu, Komisi II DPRD Balikpapan akan melakukan inspeksi langsung ke kantor Pertamina Patra Niaga yang dijadwalkan Rabu (9/4/2025) dan mengecek beberapa SPBU. Langkah ini diambil untuk memastikan ada atau tidaknya kelalaian dalam distribusi BBM.
“Kami akan dengarkan langsung dari Pertamina dan turun ke SPBU. Supaya tahu apa yang sebenarnya terjadi,” ujar politisi PKS itu.
Japar menegaskan, hasil inspeksi dan uji lab nanti diharapkan bisa jadi dasar penanganan lebih lanjut. Jika ditemukan kelalaian, pihak terkait harus diberi sanksi tegas. (*)
