“Protes warga kami tampung dan kami sampaikan ke Pertamina kami tunggu penyelesaiannya. Karena terlalu lama jadi masyarakat sempat memasang spanduk. Rencana dilarang melintas bagi warga Komperta. Puncaknya ya di situ,” paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua LMP Margo Mulyo Bahrul mengatakan, sebelumnya warga menerima kebijakan Pertamina. “Tapi karena ada kebijakan terkait (wajib menggunakan) helm yang belum dibicarakan maka jadilah polemik tersebut,” akunya.
Tak lupa Bahrul mengucapkan terimakasih kepada lurah setempat yang telah memfasilitasi pertemuan antar kedua belah pihak, dan juga ucapan terimakasih kepada Pertamina yang sudah menerima aspirasi warga. Bahkan mengubah kebijakan yang sebelumnya dianggap bermasalah oleh warga.
Saat dikonfirmasi Section Head Communication Relation Pertamina area Kalimantan Ely Chandra memastikan mengikuti kesepakan yang dicapai bersama. Namun ia mengimbau pengendara yang melintas mematuhi prokes.
“Untuk stiker tetap dijalankan, bagi warga ring 1 sudah terbagi sekitar 1.236 stiker kendaraan, dan bagi yang tidak memiliki stiker bisa menggunakan kartu pelintas yang bisa diambil di posko. Jadi pas masuk ambil kartu dan keluar wajib menggembalikan kartu tersebut.
Kami juga minta tolong bagi warga yang menggunakan kartu pelintas untuk mengembalikanya,” tutup Ely Chandra. (*)
