Corak

Pertamina Latih Warga Mekarsari Kelola Sampah Organik

pelatihan mengolah sampah organik bagi warga Mekarsari (foto:kotaku.co.id/ist)

KOTAKU, BALIKPAPAN-PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan latih warga Kelurahan Mekarsari mengelola sampah organik rumah tangga dengan metode “takakura”.

Bertempat di Rumah Cerdas RT 13 Sejahtera Kelurahan Mekarsari, digelar Kamis (25/5/2023). Dihadiri Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Kalimantan Arya Yusa Dwicandra, Sekretaris Lurah Mekarsari Susanti, dan Ketua Kampung KB Mekarsari Rusdi.

Dalam keterangan tertulis yang disampaikan, Minggu (28/5/2023) dijelaskan, pelatihan merupakan lanjutan dari program Balikpapan Semarak Inovasi yang dilaksanakan sebelumnya sebagai bentuk program CSR Patra Niaga melalui Fuel Terminal BBM Balikpapan.

Selain pelatihan, Pertamina juga memberikan bantuan penunjang pembelajaran. Masing-masing laptop, proyektor, printer dan layar proyektor.

Dalam sambutannya, Arya mengatakan bahwa Pertamina memiliki program CSR yang dikhususkan untuk mendukung masyarakat terutama bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan dan pemberdayaan.

“Melalui CSR, Pertamina mendorong masyarakat untuk peduli dan bisa berkreasi serta saling berkolaborasi terhadap sesama untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik.

Kami siap memberikan dukungan materiil ataupun moriil bila ada progress yang meningkat dari hasil program CSR tersebut,” ujar Arya.

Sementara itu, Ketua Kampung KB Mekarsari Rusdi, mengatakan bahwa masyarakat terbantu dengan adanya program ini.

Dengan kondisi padat penduduk, maka diperlukan kegiatan yang mendorong produktivitas.

Kegiatan pengelolaan sampah secara komunal ini dilakukan oleh pengurus Kampung KB Rukun Sejahtera yang beranggotakan sebanyak 25 orang.

“Kondisi disini padat penduduk, sehingga dengan adanya kegiatan-kegiatan seperti ini akan mendorong produktifitas dan kami sangat berterima kasih terhadap program CSR Pertamina,” ungkap Rusdi.

Salah seorang peserta pelatihan, Arfah, mengatakan, kehadiran Pertamina di tengah lingkungannya melalui program dan bantuan yang diberikan, memberikan keceriaan bagi warga.

“Kami sebagai ibu rumah tangga bisa menambah wawasan, pengalaman dan silaturahmi kami terjaga antarwarga di sini dan kami sangat terbantu,” tuturnya.

Harapannya dengan pelatihan pengelolaan sampah organik ini dapat membantu mengefisiensikan pembelian pupuk dan membantu mengurangi sampah rumah tangga.

Saat ini sudah berjalan kegiatan bank sampah di wilayah tersebut. Setiap bulannya mampu mengumpulkan sampah anorganik sebanyak 300 Kilogram (Kg). (*)

Print Friendly, PDF & Email
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top