Sedangkan AC Ventures merupakan modal ventura di bidang teknologi yang fokus berinvestasi dalam disrupsi digital di Indonesia. Misinya, bermitra dan mendukung entrepreneur bukan hanya dengan modal, melainkan juga dengan pengalaman beroperasi, pengetahuan soal industri, dan jaringan lokal. Hadir sebagai partner bagi entrepreneur untuk mendorong perubahan positif di Indonesia dan negara lain melalui bisnis berbasis teknologi.
Co-founder dan Direktur Umum Aruna Utari Octavianty dalam kesempatan yang sama mengatakan rencananya mendukung usaha pemerataan ekonomi dengan menjangkau lebih banyak titik pesisir di berbagai wilayah Indonesia. “Kalau China ada Alibaba, Thailand dengan Agoda, Indonesia hasil lautnya ada Aruna,” imbuhnya.
Dijelaskan saat ini, Aruna telah bekerja sama dengan ribuan mitra nelayan di 31 lokasi pesisir di Indonesia, yang tersebar dari Sumatra hingga Papua.
Terkait investasi yang ditanamkan, Co-founder and Managing Partner of East Venture Willson Cuaca menerangkan, hal itu untuk mendukung rencana Aruna memperkuat basis komunitas mitra nelayan dengan memperluas jangkauan operasional ke daerah pesisir. Sekaligus meningkatkan produktivitas nelayan lewat pelatihan dan edukasi tentang kualitas dan standardisasi produk. Termasuk membantu Aruna melebarkan sayap ke pasar baru baik di dalam maupun luar negeri.
“Selama pandemi ini, pendapatan Aruna semester I tahun 2020 tumbuh 86 kali dibanding sebelumnya. Aruna menjadi salah satu perusahaan yang terdampak positif oleh krisis. Hal ini membuat kami bersemangat untuk memperkuat dukungan kami ke Aruna,” terangnya.
Senada dengannya, Founding Partner of AC Ventures Pandu Sjahrir mengatakan fokus Aruna mencari solusi atas permasalahan terbesar di sektor perikanan membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan dan UMKM lainnya, sambil menciptakan transparansi dalam perekonomian. “Kami sangat antusias dan optimistis Aruna akan terus menjadi perusahaan yang memajukan ekonomi kelautan di Indonesia,” pungkasnya. (*)
