
KOTAKU, BALIKPAPAN-Kolaborasi menjadi kunci SDN 012 Balikpapan Kota berhasil mengukir prestasi lewat anugerah Sekolah Adiwiyata Nasional 2023
“Alhamdulillah kami tahun ini mendapat anugrah Adiwiyata Mandiri,” kata Kepala SDN 012 Balikpapan Kota Abdul Rakhim saat ditemui awak media ini di ruang kerjanya, Senin (30/10/2023).
Adiwiyata sebuah apresiasi bidang lingkungan hidup yang diberikan kepada sekolah-sekolah di Indonesia yang dinilai berbudaya lingkungan melalui Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS).
SDN 012 Balikpapan Kota merupakan satu dari 15 sekolah di Balikpapan penerima Adiwiyata Mandiri 2023. Selain itu, ada juga penghargaan Adiwiyata Nasional 2023. Di Balikpapan, ada 11 sekolah penerima penghargaan tersebut.
Kesebelas sekolah penerima Adiwiyata Nasional 2023 yakni SDIT Istiqamah Balikpapan, SDN 005 Balikpapan Utara, SDN 011 Balikpapan Selatan, SDN 017 Balikpapan Barat, SDN 013 Balikpapan Timur, SDN 013 Balikpapan Barat, SDN 015 Balikpapan Barat, SDN 018 Balikpapan Barat, SDN 018 Balikpapan Utara, SDN 020 Balikpapan Tengah dan SMAN 2 Balikpapan.
Sedangkan 15 sekolah penerima Adiwiyata Mandiri antara lain SDK Santa Theresia Balikpapan, SDN 002 Balikpapan Tengah, SDN 003 Balikpapan Utara, SDN 004 Balikpapan Selatan, SDN 006 Balikpapan Timur, SDN 007 Balikpapan Utara, SDN 009 Balikpapan Utara, SDN 010 BAlikpapan Selatan, SDN 012 Balikpapan Kota, SDN 015 Balikpapan Kota, SDN 020 Balikpapan Barat, SDN 027 Balikpapan Tengah, SMPK Santo Mikail Balikpapan, SMPN 5 dan SMPN 10 Balikpapan.
Adapun penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia (RI) Siti Nurbaya, Selasa (17/10/2023) di Jakarta. Dan diterima langsung oleh Kepala SDN 012 Balikpapan Kota Abdul Rokhim.
Dia menjelaskan, ada beragam inovasi diterapkan hingga mengantarkan sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri 2023.

Seperti konservasi air, konservasi hemat energi, penanaman dan pembibitan pohon, saluran drainase yang selalu terjaga, dan kondisi air agar terbebas dari jentik nyamuk.
“Selain itu kami juga buat eco enzim dan eco print serta pemanfaatan air limbah, bekas wudhu kami gunakan untuk menyiram tanaman, serta memanfaatkan air hujan untuk kolam ikan,” sebutnya.
Menurutnya, keberhasilan ini tidak lepas dari kolaborasi dan kerja sama antara kepala sekolah, tim Adiwiyata serta forum yang ada di Kota Balikpapan.
“Karena untuk meraih ini butuh perjuangan, hampir tiap minggu kami selalu ingatkan anak-anak dan peserta didik untuk menjaga kebersihan, khusunya hari Senin masalah kebersihan selalu disampaikan dalam amanat upacara,” ujarnya.
Tak hanya itu, sekolah juga memberikan kesadaran dan pemahaman tentunya yang berkaitan dengan kebersihan lingkungan.
Selain menjaga lingkungan sekolah, pihaknya juga terus melengkapi Sarana dan Prasarana (Sapras) untuk mendukung penilaian Adiwiyata Mandiri.
Keberhasilan meraih prestasi itu menurut Abdul merupakan sebuah tantangan baginya agar prestasi itu tidak hilang begitu saja, dalam arti mampu mempertahankannya.
“Kami selalu bersinergi dan berkolaborasi dengan setiap guru untuk menjaga kebersihan di lingkungan sekolah,” tuturnya.
Mengingat sekolah itu berada di pemukiman dan sebelum masuk pintu gerbang terdapat warung maka sosialisasi juga terus digencarkan.
“Karena di sini sedang berupaya untuk mengurangi sampah plastik jadi kami sosialisasikan itu,” tuturnya.
Selain itu, program yang terus digencarkan yakni Sabtu Bersih. Program ini akan terus dilaksanakan meskipun sudah berhasil meraih penghargaan.
“Ini juga salah satu kunci keberhasilan kami, mereka semua baik murid maupun guru bekerja sama setiap Sabtu mulai dari cek drainase, air, WC apakah ada jentik nyamuk dan membersihkan lingkungan sekitar,” pungkasnya. (*)
