KOTAKU, BALIKPAPAN-Banyaknya proyek drainase yang dikerjakan jelang akhir tahun, menimbulkan pesimistis akan rampung tepat waktu. Terkait itu, penting bagi Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Pekerjaan Umum yang digelar Senin (23/12/2019). Apalagi hasil tinjauannya di beberapa lokasi, masih banyak pekerjaan yang belum selesai.
“Kenapa proyek selalu dilakukan di penghujung tahun? Hal ini menjadikan proses pengerjaannya terburu-buru dan tidak maksimal. Kekuatan manusia juga ada batasnya, apakah mungkin dengan waktu yang tersisa bisa dikebut?,” tanya Ketua Komisi III Alwi Al Qadri memimpin RDP.
Ya, berapa bulan terakhir di Balikpapan, perbaikan drainase di sejumlah lokasi getol dikerjakan.
Anggota Komisi III Taufik Qulrahman menambahkan, Dinas PU harus memastikan semua pekerjaan tidak molor karena akan mempengaruhi kenyamanan pengguna jalan dalam waktu lama. “Menurut tinjauan dan masukan ada sekira 46 proyek yang belum selesai,” terangnya. Ia berharap, untuk selanjutnya, konsultan pengawas lebih selektif dan sesuai dengan komitmen kontrak.
Pihaknya pun mengaku akan mengawal dan memantau kegiatan bila diperlukan. “Karena seluruh pekerjaan tersebut menggunakan uang rakyat. Jadi sudah seharusnya mengutamakan kepentikan rakyat,” lugas Taufik karib ia disapa.
Sementara itu, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum Rita yang berkesempatan hadir meyakinkan, seluruh pekerjaan akan rampung sesuai target. Saat ini, progres pengerjaan sudah mencapai 95 persen dari standarisasi waktu setiap pekerjaan 50 hari kalender. “Jadi kurang lebih 15 hari kalender lagi semua akan selesai ” jawabnya optimis. Dengan kata lain, awal tahun 2020 seluruh proyek tuntas dikerjakan.
Beberapa lokasi proyek pengerjaan drainase yang mendekati 100 persen ujar Rita merinci meliputi Waduk Wonorejo kawasan Kampung Timur, Jalan Mayjen Sutoyo kawasan Gunung Malang hingga Jalan Jendral Sudirman tepatnya di Stalkuda. (qis)
