KOTAKU, BALIKPAPAN-Pembangunan Rumah Sakit Sayang Ibu di Balikpapan Barat kini memasuki fase penting dengan dimulainya tahap Land Clearing atau pembersihan lahan.
Meskipun pekerjaan konstruksi besar, seperti pemancangan tiang, masih tertunda namun material konstruksi utama sedang dalam perjalanan dari Surabaya.
Seperti yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Alwiati, ditemui belum lama ini.
“Kami menunggu kedatangan material pancang dan beton, yang diharapkan segera tiba,” ungkap Alwiati.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi dalam proyek ini adalah waktu pengiriman material dari luar daerah, terutama dari Surabaya.
Keterlambatan ini berpengaruh terhadap beberapa tahap konstruksi, terutama pemancangan tiang, yang krusial untuk melanjutkan pekerjaan struktural.
“Saat ini, aktivitas pemancangan belum bisa dilakukan karena kami masih menunggu material pancang,” tambahnya.
Meskipun demikian, pekerjaan di lokasi tetap berjalan. Tim pekerja aktif menyelesaikan tahap pembersihan lahan dan melakukan penimbunan tanah untuk menaikkan level ketinggian lahan.
Kontraktor juga membersihkan area belakang lahan rumah sakit, yang akan digunakan sebagai jalur logistik untuk material.
“Jalur belakang ini akan menjadi akses utama bagi alat berat dan material, yang akan diangkut melalui laut. Kami juga sedang memindahkan perahu-perahu nelayan yang ada di sekitar area tersebut,” jelas Alwiati kemudian.
Disebutkan, tahap pertama pembangunan RS Sayang Ibu ini akan fokus dengan struktur utama bangunan, termasuk pondasi penahan tanah, struktur bawah dan atas, serta pembangunan dermaga untuk mendukung operasional rumah sakit.
Pekerjaan arsitektur seperti pemasangan fasad luar, instalasi bangunan utilitas, dan penataan halaman luar juga menjadi bagian dari rencana pembangunan tahap awal ini.
Total anggaran yang dialokasikan untuk tahap pertama pembangunan mencapai Rp106 miliar dari APBD 2024.
Proyek ini direncanakan akan terus berlanjut hingga tahap finishing tahun 2025, dengan tambahan anggaran sekitar Rp60 miliar hingga Rp70 miliar dari APBD 2025.
Menurut Detail Engineering Design (DED), RS Sayang Ibu akan menjadi fasilitas tipe C dengan kapasitas 103 tempat tidur.
Bangunan ini dirancang dengan lima lantai dan satu Basement untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat Balikpapan.
Pembangunan ini dikerjakan oleh PT Ardi Tekindo Perkasa, dengan waktu penyelesaian proyek selama 210 hari kalender atau sekitar tujuh bulan.
Pemerintah Kota Balikpapan berharap agar pembangunan RS Sayang Ibu dapat berjalan sesuai rencana, sehingga dapat memberikan layanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.
Rumah sakit ini diharapkan menjadi pusat pelayanan medis modern dengan fasilitas yang memadai untuk melayani warga Balikpapan dan sekitarnya.
Dengan adanya RS Sayang Ibu, diharapkan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat dapat meningkat secara signifikan, menjadikan Balikpapan lebih siap dalam menghadapi tantangan kesehatan untuk masa depan. (*)