
KOTAKU, BALIKPAPAN-Lampu hijau yang diberikan pemerintah pusat untuk pelaksanaan mudik Lebaran tahun 2022 diprediksi akan berdampak dengan meningkatnya arus lalu lintas. Termasuk di Tol Balikpapan Samarinda yang dikelola PT Jasa Marga Balikpapan-Samarinda. Hal itu diamini Direktur Teknik Nanang Siswanto.
Dia memperkirakan, peningkatan itu akan terjadi H-2 mudik dengan jumlah yang melintasi tol sepanjang 97,27 Kilometer (Km) itu sebanyak 13.800 kendaraan. Sementara arus balik yang diprediksi terjadi H+5 diperkirakan ada 11 ribu kendaraan.
“Untuk kondisi hasil pantauan di lapangan setiap hari, jumlah kendaraan masih normal. Lalu lintas harian rata-rata (LHR) sekitar 6 ribuan,” terangnya kepada awak media di kantornya, Selasa (26/4/2022).
Antisipasi potensi lanjutan pun juga dilakukan Jasa Marga Balikpapan-Samarida semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan terbaik.
“Kami sudah lakukan persiapan pelayanan lalu lintas, kami berupaya pemenuhan kendaraan layanan tol. Seperti kendaraan patroli, derek, ambulance, serta pemenuhan terhadap jumlah petugas dan lainya,” ulasnya kemudian.
Jika terjadi peningkatan aktivitas tersebut, kata dia, sedikitnya ada dua titik rawan terjadinya kepadatan kendaraan atau kemacetan seperti di Palaran dan Manggar. Dua posisi itu terkait dengan koneksi antara jalan tol dengan jalan umum. Namun pihaknya saat ini sudah melakukan antisipasi itu dengan mendirikan posko.
Salah satunya yakni dengan mendirikan empat posko yakni di pintu Manggar, Rest Area KM 36A, 36B, dan di Palaran. Dalam posko tersebut, juga dilengkapi dengan mobil ambulance serta tim medis. “Kami juga sudah bekerja sama dengan rumah sakit terdekat untuk penanganan jika terjadi hal yang betul-betul darurat,” sambungnya.
Selain Palaran dan Manggar untuk titik rawan kedua ada di daerah blank spot atau tidak terakomodir dengan jaringan. Nanang menyebut kurang lebih ada lima titik sepanjang Tol Balikpapan-Samarinda. Untuk menyikapi itu, pihaknya sudah meminta tim patroli untuk menambahkan intensitas patrolinya.
“Jadi kalau ada pengendara yang mendapat permasalahan di titik-titik tersebut bisa cepat ditangani,” ucapnya.
Lebih lanjut, penyebab kemacetan juga bisa terjadi lantaran pengendara kurang memperhatikan kecukupan saldo e-Toll yang digunakan. Dia pun mengimbau kepada pengguna jalan untuk memperhatikan isian saldo. “Jangan sampai saat di gerbang tol baru menyadarinya, sehingga menyebabkan penumpukan kendaraan,” imbuhnya.
Pihaknya pun juga telah menyiapkan penambahan saldo top up juga ketersediaan e-Toll. Kurang lebih setiap gerbang tol disiapkan 500 kartu.
Dia juga menjamin pelayanan konstruksi juga menjadi perhatian. Termasuk jumlah teknisi jalan tol serta untuk pemeliharaannya. Juga tim inspeksi secara rutin, kemudian tim pemeliharaan turut disiagakan jika terdapat jalan rusak sehingga akan langsung diperbaiki. (*)
