




KOTAKU, BALIKPAPAN-Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud mengajak semua kota yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apkesi) berkolaborasi dalam bidang ekonomi.
Hal itu disampaikan Rahmad Mas’ud dalam Sidang Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVII Apeksi tahun 2024, yang dipusatkan di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) atau Dome, dan disiarkan secara langsung dari kalan Youtube Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, Rabu (5/6/2024).

“Semua daerah punya kelebihan dan kekurangan, semoga dengan kebersamaan ini kami dapat saling menutupi dan melengkapi bersama,” ujarnya, saat berpidato dalam forum Apkesi tersebut.
Dalam kesempatan itu, Rahmad Mas’ud menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh wali kota dan delegasi yang hadir di Kota Balikpapan. “Yang penting kompak,” ucapnya.
Menurut Rahmad, forum Apeksi ini bukan hanya tentang menghasilkan ide dan gagasan birokrasi, tetapi juga membangun kebersamaan dalam bidang perekonomian.
Ia menguraikan kondisi Kota Balikpapan yang memiliki tantangan tersendiri dalam memenuhi kebutuhan logistik.
“Sebanyak 95 persen semua kebutuhan logistik, baik sandang pangan, sayur-mayur, didatangkan dari luar Kalimantan Timur (Kaltim), karena tidak memiliki tanah yang begitu subur.
Tetapi kalau mau lihat tambangnya, sekitar setengah meter digali tanah Kota Balikpapan atau Kaltim, ini (mengandung) tambang batubara akan muncul di bawahnya,” urainya.
Ia menyampaikan, karakteristik tanah di Kaltim kurang subur untuk pertanian bila dibandingkan daerah lain, seperti di Pulau Jawa, Sumatera atau Sulawesi.
Namun Kaltim memiliki kekayaan mineral dan hasil tambang. Sementara itu, Kota Balikpapan telah berkembang menjadi kota jasa dan industri.
Ia menekankan bahwa kondisi ini merupakan anugerah yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
Ia mengajak semua wali kota yang hadir untuk bekerja sama dalam mengisi kebutuhan logistik Balikpapan.
“Silakan Balikpapan terbuka dengan lebar, bisa melalui konsep kerja sama antara kepala daerah atau dengan perusahaan daerah (Perusda),” jelasnya.
Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi antardaerah untuk saling mengisi kelebihan dan kekurangan, sehingga roda perekonomian dapat berputar dengan baik.
Selain itu, Rahmad juga menyampaikan tentang pemindahan ibu kota negara (IKN) Nusantara telah berdampak signifikan terhadap peningkatan jumlah penduduk dan beban infrastruktur di Kota Balikpapan.
“Penduduk begitu banyak masuk di Balikpapan, sampah kami dari 350 menjadi 450 ton (per hari).
Lebaran kemarin tingkat sampah kami menjadi 800 ton per hari, artinya pertambahan penduduk sangat luar biasa,” ungkapnya.
Rahmad Mas’ud melanjutkan, faktor lain yang memengaruhi peningkatan jumlah penduduk juga dipengaruhi Proyek Strategis Nasional (PSN), seperti perluasan kilang Pertamina melalui Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP), yang diharapkan menjadi kilang terbesar di Indonesia beroperasi mulai tahun 2025.
“Jadikan ini semua sebagai momentum memajukan daerah bersama-sama. Mudah-mudahan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing daerah, bisa saling menutupi dan melengkapi bersama,” imbuhnya.
Sidang Rakernas XVII Apeksi juga memutuskan bahwa Musyawarah Nasional (Munas) Apeksi selanjutnya akan dilaksanakan di Kota Pahlawan, julukan Kota Surabaya. (*)
