
Ya memang kelangkaan bukan hanya di Kecamatan Balikpapan Timur tetapi merata di seluruh Kecamatan di Kota Balikpapan.
“Sampai sekarang Komisi II masih mempertanyakan masalah elpiji. Tidak menutup kemungkinan akan memanggil PT Pertamina (area Kalimantan) ke Komisi II, karena ini menyangkut perdagangan kami ingin tahu berapa stok yang disiapkan untuk Kota Balikpapan,” imbuhnya.
Terkait dengan agen elpiji 3 Kg, ia mengaku masih melihat kasus terlebih dahulu, memang banyak laporan dari masyarakat jika memang sudah tidak bisa ditoleransi kemungkinan bisa dicabut izin usahanya. “Bagaimana pun sekarang sudah antre orang yang menjadi agen, tapi kalau tidak bisa betul-betul melayani masyarakat tidak ada salahnya kami cabut izin-izin mereka,” tuturnya.
Warga lainnya Lisda mengeluhkan mahalnya biaya pemasangan baru jaringan PDAM. Dengan tarif Rp3,5 juta dari sebelumnya Rp2,5 juta di luar pipa induk. “Kalaupun ada yang minta Rp3,5 juta itu calo jadi nanti ditanyakan dulu,” tutur Nurhadi mengingatkan.
