Memang PDAM masih mengalami defisit air, kebutuhan air bersih di Balikpapan masih menjadi kendala. Kalau Waduk Teritip sudah beroperasi maka distribusi air dapat berjalan selama 24 jam yang sebelumnya tidak sepenuhnya mengalir. “Memang air menjadi kebutuhan dasar, kondisi yang saat ini dihadapi memang cukup pelik,” imbuhnya.
Hadi menyebutkan untuk instalasi Kampung Baru menggunakan sumur bor, itulah salah satu upaya PDAM untuk bisa melayani di Balikpapan Barat.
Lanjut Taufik mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur di lingkungan sudah berjalan bahkan sudah ada yang terselesaikan, seperti halnya penerangan jalan umum (PJU), termasuk PDAM.
“Yang pasti kami akan membangun program destinasi kuliner dan pembinaan PKL, jalur jogging di sekitar Pasar Kebun Sayur dan WiFi corner untuk anak-anak belajar,” imbuhnya.
Ditambahkan, yang menjadi prioritas penataan PKL dan meningkatkan ekonomi masyarakat Balikpapan Barat dengan cara penataan UMKM, karena itu sebagai wajah Balikpapan Barat yang merupakan daerah terdekat dengan IKN. Jika destinasi ini terwujud, suatu terobosan yang luar biasa, seperti layaknya kawasan Malioboro Jogjakarta. “Itu program kami,” ucap politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Taufik berharap dengan adanya Perda halal dan PKL, menjadikan payung hukum bagi PKL sehingga tidak secara sembunyi-sembunyi berjualan.
“Kami akan menata baik-baik. Saya rasa ke depannya nanti saya bisa berjuang dan tampil maksimal tahun 2024 sehingga betul-betul dapat merubah wajah Balikpapan Barat,” serunya.
Kegiatan yang dihadiri 67 RT se Kelurahan Baru Ilir dan sesuai dengan protokol kesehatan ini digelar sekaligus sebagai silaturahmi untuk terus menjalin kerja sama, sehingga tidak ada jarak wakil rakyat dan masyarakat.(*)
