
Atas nama Pemprov Sulbar, ia menyampaikan terima kasihnya dengan penyambutan yang diberikan.
“Kami bersyukur mudah-mudahan mahakarya maritim Indonesia dalam bentuk sande ini bisa dilestarikan. Kami ingin membanggakan Indonesia di dunia internasional yang masih memiliki kapal sande yang hanya mengandalkan angin dan tenaga manusia untuk berlayar,” paparnya.
Dia pun ingin Indonesia belajar filosofi dari sande. Ketika terjadi krisis energi dunia semua kolaps, namun sande tetap bisa berlayar mengarungi samudera meskipun hanya dengan mengandalkan angin dan tenaga.
“Ini filosof yang bagus, dan semoga filosofi sande ini bisa mewarnai kehidupan, suku Mandar itu luar biasa, mereka memiliki spirit dan semangat yang tidak semua orang mampu melakukan itu,” ucapnya.
Berlabuhnya kapal sande di Kota Minyak merupakan sebagai tanda dukungan Sulbar atas ditetapkannya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kaltim.
Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud dalam sambutannya mengatakan kedatangan sande merupakan momentum yang luar biasa. Bahkan, sekitar ratusan warga tampak antusias.
Dia juga menyampaikan makna dari acara ini tidak lain ingin mengenalkan dan mewariskan kepada generasi muda untuk mencintai laut. Sebab secara geografis, Kota Balikpapan langsung berhadapan dengan Selat Makassar.
“Kami ingin mengenalkan dan mewariskan pada generasi-generasi muda untuk mencintai lautan,” ujarnya.
Kegiatan ini juga merupakan ajang silaturahmi antar pemerintah daerah dan tentunya para pelaut-pelaut ulung yang telah tiba dengan selamat di titik etape ke-V dan sekaligus merupakan garis finish di Pantai Manggar Segara Sari.
Para passande dikenal memiliki nyali yang besar untuk bisa mengarungi Selat Makassar dari Pulau Sulawesi ke Pulau Kalimantan.
“Kalau tidak memiliki nyali yang besar maka tidak akan mungkin para passande mampu mengarungi Selat Makassar,” pungkasnya. (*)
