
KOTAKU, BALIKPAPAN-Dengan sebilah pisau Andi seorang pedagang daging sapi segar di Pasar Klandasan, Kelurahan Kelandasan Ulu, Kecamatan Balikpapan Kota menjual beberapa potong daging sapi, Senin (4/4/2022).
“Harganya Rp170 ribu per Kg pak,” kata Andi kepada seorang pembeli.
Ya, memasuki Ramadan, permintaan daging sapi di Kota Balikpapan cukup meningkat. Akibatnya, lonjakan harga pun tak terhindarkan. Dari dua pasar tradisional di Kota Balikpapan yang disambangi media ini yakni Pasar Klandasan serta Pasar Pandansari menunjukkan tren harga daging sapi potong yang bikin geleng-geleng kepala. Betapa tidak, harganya melejit dibanding sebelum Ramadan.
Kenaikan itu berkisar Rp30 ribu hingga Rp50 ribu per Kg. Yang biasanya hanya berkisar Rp120 ribu hingga Rp130 ribu per Kg, menjelang Ramadan hingga hari ini harganya sudah berkisar antara Rp150 ribu hingga Rp170 ribu per Kg.
Menurutnya, kenaikan harga daging sapi lokal ini sudah terjadi sejak beberapa pekan sebelum Ramadan. Hal itu dikarenakan pasokan sapi dari luar pulau Kalimantan mulai berkurang. Apalagi saat ini para pedagang daging sapi hanya mendapat stok kiriman sapi lokal dari Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Cari sapi susah, dari juragan (pemasok daging lokal, Red) harganya juga sudah naik. Sekarang harganya Rp170 ribu per Kg,” terang Andi.
Andi menambahkan, sebelumnya pasokan sapi didatangkan dari wilayah Gorontalo, namun karena harga yang meningkat dan pasokan sedikit para pedagang daging mengambil sapi dari Kupang.
“Kalau sapi dari Gorontalo bisa sampai Rp200 ribu per Kg,” sebutnya.
Meski harga daging naik cukup tinggi, minat pembeli pun dikatakan Andi tak pernah sepi. Meskipun ada saja pembeli yang mengeluh terkait kenaikan harga daging sapi. “Untuk penjualan sehari sampai Kg,” kata Andi.
Terpisah, Ambar, seorang pedagang di Pasar Pandansari menyebut untuk harga daging beku yang dijual saat ini mencapai Rp130 ribu per Kg.
“Untuk dapat daging lokal sulit mas, yang beku saja sampai Rp130 ribu. Stok juga sedikit dua hari habis,” tutupnya. (*)
