“Harapannya, tahun ini juga bisa merebut (juara) seperti yang tahun-tahun lalu,” katanya.
Untuk gambaran seperti apa program selanjutnya, Rifany mengatakan bahwa hal itu tergantung seperti apa minat masyarakat terhadap produk-produk Yamaha.
“Kalau minat masyarakatnya gede ya dibuat gede lagi,” katanya.
Dari bandara, rombongan selanjutnya bergerak menuju Desa Sukaraja untuk melihat pengrajin tenun. Desa Sukaraja ini terkenal sebagai desa tenun karena semua perempuan di desa tersebut harus bisa menenun, sehingga kain songket hasil tenun menjadi produk utama untuk mata pencaharian di desa tersebut.
Selain bisa turut mempraktikkan cara menenun secara langsung, pengunjung juga bisa mencoba memakai pakaian adat dari Suku Sasak untuk acara pernikahan.
Lina Marlina, salah seorang peserta yang sempat berfoto dengan pakaian adat mengaku senang bisa mengunjungi Desa Sukaraja. Hasil tenunnya menurutnya cukup bagus. “Baguslah, saya suka,” ujarnya.
Beranjak dari Desa Sukaraja, rombongan selanjutnya menikmati makan malam hidangan khas Lombok Ayam Taliwang, dan kemudian menuju Hotel Santika di Mataram untuk beristirahat.
Hari kedua ini, rombongan akan mengunjungi Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno dengan menggunakan perahu kaca (glass bottom boat) dari pelabuhan Teluk Nara.
Ada banyak fasilitas yang bisa dinikmati di Gili Trawangan, mulai dari naik sepeda, naik cidomo (delman) atau berfoto di spot-spot menarik.
Hari ketiga, Minggu (20/3/2022) tibalah momen penting yang sudah ditunggu-tunggu masing-masing peserta, yakni menyaksikan secara langsung balapan MotoGP di Sirkuit Mandalika.
Dari pukul 09.00-15.00 waktu setempat, peserta bisa menyaksikan Moto3™ Warm Up, Moto2™ Warm Up, MotoGP™ Warm Up, Moto3™ Race (23 lap), Moto2™ Race (25 lap) dan MotoGP™ Race (27 lap). (*)
