
KOTAKU, BALIKPAPAN-Tiga hari yang lalu, tepatnya Minggu (29/3/2020) satu pasien positif terinfeksi virus Corona di Balikpapan, meninggal dunia. Pasien yang dimaksud yakni cluster Gowa, Sulsel.
Kini, duka kembali menyelimuti menyusul adanya kabar seorang pasien dalam pengawasan (PDP) yang diobservasi di rumah sakit, meninggal dunia Selasa (31/3/2020) malam. Kabar itu santer beredar di lini massa. Perihal itu, dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) dr Andi Sri Juliarty. Namun ia menegaskan hingga saat ini, belum ada hasil pemeriksaan lebih lanjut dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya.
“Mengenai pasien yang meninggal dunia ini, belum mendapatkan hasil laboratorium swabnya dari BBLK Surabaya dan bukan termasuk dari hasil positif yang diumumkan kemarin maupun tadi sehingga tetap menunggu hasil dari Lab dan semoga besok (hari ini, Red) bisa dapatkan (hasil Lab),” jelas melalui pesan tertulis, Selasa (31/3/2020) tadi malam.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat bijak menyikapi hal tersebut hingga ada hasil pemeriksaan. “Sudah dilaporkan ke Kepala Dinas Kesehatan Provinsi karena punya kewenangan secara resmi untuk follow up ke BBLK Surabaya dan semoga besok (hari ini, Red) ada hasilnya,” lanjutnya seraya menenangkan.
Meski begitu sebagai bentuk antisipasi, maka pemakaman menggunakan prosedur Covid-19. Yakni jenazah dikemas dalam plastik kedap udara agar tidak ada cairan yang keluar, dimasukkan ke dalam peti jenazah dan dimakamkan kurang dari empat jam setelah dinyatakan meninggal dunia. Lalu petugas pemakaman menggunakan alat pelindung diri (APD).
“Dalam kondisi ini lebih aman mengikuti tata cara pemakaman Covid 19,” pungkasnya.
Ya, hingga Selasa sore kemarin, pasien Covid-19 di Kota Balikpapan mencapai 15 kasus. Satu di antaranya meninggal dunia. Sedangkan jumlah PDP yang diobservasi di rumah sakit berdasarkan data yang dilansir DKK Balikpapan sebanyak 32 kasus. Sementara orang dalam pantauan (ODP) yang melakukan observasi di rumah sebanyak 1.214 kasus. (*)
