KOTAKU, BALIKPAPAN-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan mengintensifkan pelaksanaan program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) untuk sejumlah sekolah.
Program ini bertujuan membangun kesiapsiagaan sekolah terhadap berbagai potensi bencana, baik bencana alam seperti gempa bumi, banjir, atau kebakaran, maupun bencana nonalam yang dapat membahayakan keselamatan anak didik dan tenaga pengajar.
Kepala BPBD Kota Balikpapan Usman Ali, menegaskan bahwa pelaksanaan program SPAB berjalan sesuai target.
Selama satu tahun terakhir, BPBD berhasil melaksanakan berbagai kegiatan mitigasi dan edukasi bencana di sekolah-sekolah, sebagai bagian dari upaya preventif yang terintegrasi.
“Program ini sudah kami jalankan secara optimal. Dalam satu tahun, kami menargetkan berbagai langkah preventif di bidang pendidikan, dan semua target tersebut sudah kami penuhi,” ujarnya, Senin (25/11/2024).
Salah satu inti program SPAB yakni memberikan pelatihan tanggap bencana kepada guru dan anak didik. Guru dilatih untuk memahami langkah-langkah mitigasi, seperti menetapkan tempat aman untuk evakuasi, memberikan arahan kepada anak didik, dan memastikan keselamatan semua pihak saat bencana terjadi.
Sementara itu, anak didik dibekali informasi penting tentang bersikap ketika bencana melanda. Melalui simulasi dan pelatihan, peserta diajarkan untuk tetap tenang dan mengikuti instruksi guru dalam situasi darurat.
“Guru harus tahu apa yang harus dilakukan, dan anak didik perlu diberitahu di mana tempat aman untuk berkumpul. Ini adalah langkah krusial untuk meminimalkan risiko korban jiwa,” jelas Usman Ali.
Program ini juga dirancang untuk membangun kesadaran bagi kalangan masyarakat sekolah tentang pentingnya mitigasi bencana.
Fokus utama yakni sekolah tingkat dasar dan menengah, karena kelompok usia ini dianggap paling rentan. BPBD menargetkan seluruh sekolah di Balikpapan, baik negeri maupun swasta, agar dapat mengikuti program SPAB.
Targetnya seluruh sekolah di Balikpapan dapat menjalani program ini dalam waktu dekat.
Pelatihan yang intensif serta pembaruan informasi secara berkala menjadi elemen utama dalam menciptakan lingkungan sekolah yang tangguh bencana.
Melalui program SPAB, BPBD Balikpapan berharap dapat memberikan perlindungan maksimal bagi anak didik dan tenaga pengajar, sekaligus menciptakan budaya kesiapsiagaan di lingkungan pendidikan.
Program ini juga dipandang sebagai langkah strategis untuk mengurangi risiko bencana untuk sektor pendidikan. (*)