
KOTAKU, BALIKPAPAN-Sekolah Dasar Negeri (SDN) 009 Balikpapan Tengah baru saja meraih penghargaan Adiwiyata Nasional berkat berbagai inovasi dan program pembelajaran yang kreatif serta kepedulian terhadap lingkungan.
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata dari usaha keras seluruh elemen sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar yang berkualitas.
Kepala SDN 009 Balikpapan Tengah Tri Lestari, yang akrab disapa Tari, menjelaskan bahwa penghargaan ini diraih setelah melalui proses perbaikan yang signifikan.
“Sebelumnya, SDN 009 Balikpapan Tengah sudah mengikuti Adiwiyata Nasional tiga kali dan gagal. Namun, kami tidak menyerah.
Kami merefleksikan kekurangan kami dalam beberapa aspek,” ungkap Tari saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu, (23/10/2024).
Tari menjelaskan bahwa perbaikan ini mencakup aspek Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP), Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS), Identifikasi Potensi dan Masalah Lingkungan Hidup (IPMLH), serta Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Dia menekankan bahwa proses perbaikan ini tidaklah mudah, terutama dalam penyusunan RPP.
“Pada saat itu, saya baru delapan bulan menjabat sebagai kepala sekolah, jadi kami perlahan-lahan memperbaiki keempat aspek tersebut. Menyusun RPP adalah tantangan terbesar kami,” tambahnya.
Fatmawati, salah seorang guru SDN 009 Balikpapan Tengah, menambahkan bahwa tantangan utama dalam RPP adalah menyelaraskan materi pembelajaran dengan penerapannya di lingkungan sekolah.
“Kami berdiskusi dan saling tukar pikiran dengan para guru lainnya, serta dengan bimbingan kepala sekolah, kami berhasil menyusun RPP dengan format yang seragam,” jelas Fatmawati.
Untuk mendukung proses belajar mengajar, SDN 009 Balikpapan Tengah juga memperkenalkan Kelas Minat Bakat yang diadakan setiap Sabtu.
Kelas ini mencakup berbagai kategori, seperti Pantomim, Seni Kriya, Seni Tari, Seni Vokal, Seni Lukis, Da’i Cilik, Kaligrafi, dan Atletik.
Fatmawati mencatat bahwa kelas minat Kriya memberikan kontribusi besar terhadap aspek lingkungan.
“Kami memanfaatkan pelepah pisang kering untuk membuat anyaman, seperti keranjang, tatakan piring, dan mainan.
Inovasi ini kami tampilkan dalam Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) dan berbagai kegiatan lainnya,” katanya.
Selain itu, SDN 009 juga mengolah tanaman lidah buaya, yang menjadi ikon sekolah, menjadi minuman sehat. “Kami memanfaatkan lidah buaya untuk budidaya dan pembuatan produk minuman,” tambahnya.
Kolaborasi dengan wali murid penting dalam menciptakan suasana belajar yang nyaman. Tari menjelaskan bahwa kerja sama dengan wali murid dibangun untuk menghias kelas sesuai dengan konsep kelas impian.
“Kami juga menjalankan program Satu Hari Belajar dengan Orang Tua, yang diadakan sebulan sekali. Wali murid duduk berdampingan dengan anak-anak untuk mengikuti kegiatan belajar dalam bentuk permainan,” ujarnya.
Tari berharap para wali murid dapat mengubah pola pikir bahwa undangan ke sekolah tidak selalu terkait dengan permintaan dana. “Kami mengajak untuk melihat visi dan misi sekolah, terutama terkait program Adiwiyata,” tuturnya.
Selain meraih penghargaan Adiwiyata Nasional, SDN 009 Balikpapan Tengah juga mencatat prestasi membanggakan dengan meraih juara 2 dalam Lomba Kreativitas Inovasi (Krenova) se-Kota Balikpapan melalui inovasi Mistar Numerasi, yang membantu murid memahami konsep dasar pembagian.
“Harapan terbesar saya adalah agar semua program yang ada terus berlanjut dan konsisten, sehingga membentuk kebiasaan hidup sehat dan cinta lingkungan di seluruh warga sekolah,” pungkasnya. (*)
