
KOTAKU, BALIKPAPAN-Enam perwakilan demonstran yang melakukan aksi damai depan Balai Kota, Rabu (2/3/2022) diberi kesempatan untuk menyampaikan aspirasinya secara langsung kepada Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud yang berlangsung di VIP Room Balai Kota. Adapun keenamnya itu merupakan perwakilan dari aliansi organisasi mahasiswa dan perguruan tinggi yang masuk dalam kelompok Cipayung. Sedikitnya ada puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi itu menggelar aksi damai di depan Balai Kota Balikpapan yang menuntut wali kota menyelesaikan berbagai permalasahan dalam kota.
Dengan ditemani secangkir teh, satu per satu tuntutan disampaikan kepada Wali Kota Balikpapan. Di antaranya mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan segera menyelesaikan kasus banjir yang dituding tak kunjung tuntas. Kemudian mendesak agar menaikkan status Perwali No 12 tahun 2013 tentang Penetapan Balikpapan sebagai Kawasan Bebas Tambang Batu Bara menjadi Peraturan Daerah, lalu mendesak Pemerintah Kota untuk menaikkan status Surat Edaran Dinas Perhubungan (Dishub) menjadi Perda.
Selain itu, demonstran juga meminta untuk menyelesaikan krisis air bersih,. Masih dalam tuntutannya, perwakilan demonstran juga mendesak Pemerintah Kota untuk melakukan pemerataan distribusi air bersih.
Seluruh tuntutan itu kemudian disampaikan langsung kepada kepada Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud. Menanggapi itu, Rahmad mempersilahkan kepada mahasiswa untuk melakukan aksi.
“Silahkan terus monitor kami, sepanjang aspirasi yang disampaikan positif maka Pemkot Balikpapan akan menerima masukan tersebut yang penting (tetap menjaga agar) kondusif,” tuturnya.
Dikatakannya, sejatinya apa yang disampaikan oleh mahasiswa itu sesuai dengan visi maupun misinya. Yakni terkait permasalahan kota yang disampaikan oleh aliansi mahasiswa. Rahmad mengatakan sebenarnya semuanya dalam proses pengembangan alias On Progress.
“Pertama persoalan banjir, sudah masuk dalam program kami. Saat ini dalam proses lelang untuk pelebaran dan pengerjaan drainasenya,” ungkapnya. Utamanya untuk normalisasi Sungai Ampal yang dipercaya akan menyelesaikan permasalahan banjir yang kerap mengancam warga di kawasan Jalan Mayor Pol Zainal Arifin alias Jalan Beler.
