
KOTAKU, BALIKPAPAN- Adanya Pandemi Covid 19 membuat Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2020 Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan lebih banyak dialihkan untuk penanganan penanggulangan Covid 19.
“Serapan Balikpapan lebih rendah dari serapan tahun 2019, tapi lebih tinggi dari rata-rata nasional, yang berada di level 76 persen kami 80 persen lebih mungkin sampai di akhir tahun pada 31 Desember 2020 diperkirakan mendekati 90 persen,” ucap Sekretaris Daerah (Sekda) yang juga Ketua Anggaran Sayid MN Fadly saat jumpa pers di aula Pemkot, Senin (28/12/2020).
Dijelaskan bahwa anggaran pada tahun 2020 agak terhambat. Ya, semenjak melakukan refocusing penyerapan anggaran relatif sedikit tidak selancar seperti layaknya pada tahun 2019. “Tapi masih di bawah penyerapan di tahun 2019,” serunya.
Sayid mengatakan jika pernah mendapatkan teguran dari Menteri Dalam Negeri, karena penyerapan masih di bawah rata-rata nasional. “Tetapi dengan berjalannya waktu serapan kami di atas 80 persen dan mendekati akhir tahun pada tanggal 31 Desember 2020 mungkin mendekati 90 persen,” urainya.
Selain itu juga, dia menyampaikan memang ada kurang salur yang sudah disalurkan dua bulan yang lalu dari pemerintah provinsi sekitar Rp35 miliar, sehingga ini relatif bisa menutupi anggaran yang tidak turun dari pemerintah pusat sebesar Rp165 miliar “Kami mendapatkan lebih salur sekitar Rp35 miliar dari provinsi (pemerintah, Red),” ungkapnya.
Adapun anggaran refocusing diberikan di antaranya untuk anggaran kesehatan penanggulangan penanganan Covid 19, termasuk jaring pengaman sosial bagi warga Balikpapan yang terdampak Covid 19 yang diberikan dalam tujuh tahapan awalnya dalam bentuk sembako sampai akhirnya menjadi bentuk uang tunai.
Namun, terdapat pula kegiatan atau program yang tidak terlaksana, dikarenakan adanya refocusing anggaran yang dialihkan untuk penanganan Covid 19. Seperti halnya, program pengendalian banjir, program pembangunan, program pendidikan dasar termasuk peningkatan jalan dan jembatan.(*)
