Metro

Setelah Pasar Inpres, Disdag Balikpapan Bidik Pasar Sepinggan Terapkan e-Retribusi

Yusvinie Fazriah

KOTAKU, BALIKPAPAN-Sejak Februari 2023 lalu, Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan menerapkan transaksi pembayaran retribusi para pedagang dengan sistem nontunai melalui e-Retribusi.

Itu dilakukan sebagai langkah awal menuju program digitalisasi pasar rakyat.

Dari total 12 pasar rakyat milik Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, Pasar Inpres Kebun Sayur dipilih sebagai Pilot Projects penerapan e-Retribusi.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Sarana Perdagangan Disdag Balikpapan Yusvinie Fazriah mewakili Kepala Disdag Balikpapan Haemusri Umar saat dijumpai di kantornya Jalan Laks RE Martadinata Kelurahan Telaga Sari, Kamis (26/10/2023).

“e-Retribusi meminimalisir interaksi langsung antara petugas pasar dengan pedagang dalam mengumpulkan retribusi,” jelasnya.

Lebih dari itu, e-Retribusi dipercaya mencegah terjadinya kebocoran penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi pelayanan pasar.

Karena seluruh pembayaran melalui e-Retribusi langsung masuk ke kas daerah.

Ya, digitalisasi pasar menjadi sebuah keniscayaan dalam menyesuaikan pasar tradisional dengan perubahan zaman

Digitalisasi merupakan keharusan agar layanan pemerintah bisa semakin memudahkan masyarakat. Hal ini juga turut menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

Lebih dari itu, program digitalisasi juga sebagai upaya transparansi layanan pemerintah. Sehingga pelayanan retribusi juga semakin optimal.

Lebih lanjut, Yusvinie menjelaskan, Pasar Inpres Kebun Sayur dipilih karena dianggap paling siap.

“Karena transaksi antara pembeli dan pedagang di sana sudah terbiasa menggunakan non tunai,” jelasnya.

Sejak digalakkan hingga saat ini, respon pedagang diklaim cukup baik. Hanya saja, kata Yusvinie, tidak mudah mengubah kebiasaan lama menuju kebiasaan baru. Dari sebelumnya konvensional menjadi digital.

“Respon pedagang cukup baik, sampai saat sudah 30 persen pedagang Pasar Inpres Kebun Sayur yang sudah beralih menggunakan e-Retribusi.

Butuh waktu lebih lagi, tapi kami tak berhenti untuk terus sosialisasi agar segera beralih,” paparnya kemudian.

Agar penggunaan e-Retribusi semakin masif, Disdag Balikpapan berencana menerapkan di Pasar Sepinggan. Terkait itu, pihaknya melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada para pedagang.

“Sebenarnya, setelah Pasar Inpres Kebun Sayur target berikutnya Pasar Klandasan.

Tapi karena sedang revitalisasi maka kami alihkan ke Pasar Sepinggan,” pungkasnya. (*)

To Top